Daun binahong [Anredera cordifolia (Ten.) v. Steenis] secara tradisional memiliki
efek sebagai antiinflamasi, antitukak peptik, antidiabetes dan hepatoprotektor.
Untuk menilai keamanan ekstrak etanol daun binahong dilakukan uji toksisitas
pada hewan uji sebelum digunakan pada manusia. Ekstrak etanol daun binahong
digolongkan tidak toksik karena memiliki nilai LD50 > 15 g/kg berat badan per
oral mencit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai keamanan penggunaan
berulang ekstrak etanol daun binahong pada tikus Wistar. Pengujian toksistas
subkronis ekstrak etanol daun binahong dilakukan pada tikus Wistar jantan dan
betina dengan dosis 100 mg/kg bb, 400 mg/kg bb, dan 1000 mg/kg bb secara oral
setiap hari selama 90 hari. Selama periode pengujian dilakukan pengamatan
perilaku, mortalitas, dan berat badan tikus. Pada akhir periode pengujian
dilakukan pengamatan karakteristik urin, indeks organ, hematologi, biokimia
darah, dan histopatologi. Pemberian ekstrak etanol daun binahong hingga dosis
1000 mg/kg bb tidak menimbulkan kematian dan perubahan perilaku. Tidak ada
perbedaan bermakna berat badan, urin, indeks organ, hematologi, dan biokimia
darah pada tikus yang diberi ekstrak etanol daun binahong dibandingkan dengan
kontrol (p > 0,05). Pengamatan histologi organ jantung, paru, hati, ginjal, dan
limpa tidak menunjukkan adanya perbedaan dengan kontrol. Pemberian berulang
ekstrak etanol daun binahong hingga dosis 1000 mg/kg bb tidak menunjukkan
tanda-tanda toksik atau abnormalitas sehingga dapat dikatakan aman untuk
penggunaan jangka panjang.
Perpustakaan Digital ITB