digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daun binahong [Anredera cordifolia (Ten.) v. Steenis] secara tradisional memiliki efek sebagai antiinflamasi, antitukak peptik, antidiabetes dan hepatoprotektor. Untuk menilai keamanan ekstrak etanol daun binahong dilakukan uji toksisitas pada hewan uji sebelum digunakan pada manusia. Ekstrak etanol daun binahong digolongkan tidak toksik karena memiliki nilai LD50 > 15 g/kg berat badan per oral mencit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai keamanan penggunaan berulang ekstrak etanol daun binahong pada tikus Wistar. Pengujian toksistas subkronis ekstrak etanol daun binahong dilakukan pada tikus Wistar jantan dan betina dengan dosis 100 mg/kg bb, 400 mg/kg bb, dan 1000 mg/kg bb secara oral setiap hari selama 90 hari. Selama periode pengujian dilakukan pengamatan perilaku, mortalitas, dan berat badan tikus. Pada akhir periode pengujian dilakukan pengamatan karakteristik urin, indeks organ, hematologi, biokimia darah, dan histopatologi. Pemberian ekstrak etanol daun binahong hingga dosis 1000 mg/kg bb tidak menimbulkan kematian dan perubahan perilaku. Tidak ada perbedaan bermakna berat badan, urin, indeks organ, hematologi, dan biokimia darah pada tikus yang diberi ekstrak etanol daun binahong dibandingkan dengan kontrol (p > 0,05). Pengamatan histologi organ jantung, paru, hati, ginjal, dan limpa tidak menunjukkan adanya perbedaan dengan kontrol. Pemberian berulang ekstrak etanol daun binahong hingga dosis 1000 mg/kg bb tidak menunjukkan tanda-tanda toksik atau abnormalitas sehingga dapat dikatakan aman untuk penggunaan jangka panjang.