Hipertensi merupakan penyakit kronis yang seringkali tidak bergejala, tekanan
darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi yang berujung pada
kematian. Oleh karena itu terapi perlu dilakukan untuk menjaga tekanan darah dan
terutama mencegah komplikasi berupa kerusakan organ vital seperti jantung.
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dan Tempuyung (Sonchus arvensis
L.) merupakan dua tanaman yang secara tradisional telah digunakan dalam
mengatasi hipertensi, ekstrak etanol masing-masing tanaman dan kombinasi kedua
tanaman sudah diketahui memiliki efek dalam menurunkan tekanan darah baik
secara in vitro ataupun in vivo. Menilik potensi kedua tanaman dalam terapi
antihipertensi, dibuat kombinasi ekstrak air binahong dan tempuyung dalam bentuk
kapsul. Tujuan penelitian ini untuk menentukan efek antihipertensi dari kombinasi
ekstrak air daun binahong dan tempuyung. Skrining efek antihipertensi pada
kombinasi ekstrak air yang dibandingkan dengan kombinasi ekstrak etanol dosis
50-50 mg/kg bb pada tikus yang diinduksi hipertensi dengan adrenalin 0,9 mg/kg
bb, setelah 30 menit adrenalin diberikan, kombinasi ekstrak air pada dosis 50-50
mg/kg bb secara signifikan menurunkan tekanan darah (p<0,05) dengan persen
inhibisi kenaikan tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol.
Berdasarkan hasil tersebut dilanjutkan pengujian efek antihipertensi pada
kombinasi ekstrak air dengan variasi dosis 25-25, 50-50, 100-100 mg/kg bb dan
pemberian tunggal masing-masing ekstrak binahong dan tempuyung dosis 100
mg/kg bb pada tikus yang diinduksi deksametason 1,5 mg/kg bb. Ketiga dosis
kombinasi dan masing-masing ekstrak binahong dan tempuyung yang diberikan
dalam 7 hari mampu secara signifikan menurunkan tekanan darah terhadap kontrol
sakit (p<0,05), kombinasi ekstrak air dosis 50-50 mg/kg bb menunjukkan
penurunan yang lebih baik dibandingkan dosis 25-25 mg/kg bb dan dosis 100-100
mg/kg bb. Tapi secara statistik ketiga dosis menunjukkan penurunan tekanan darah
yang sebanding (p>0,05), sehingga pemberian dosis 25-25 mg/kg bb sudah dapat
disarankan sebagai dosis terapi antihipertensi.