digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di era industri 4.0, transformasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) telah menciptakan perkembangan penting dalam inovasi. Untuk beradaptasi dengan pertumbuhan teknologi, PT Telkom Indonesia melalui Amoeba Management mengimplementasikan ventura perusahaan untuk mengelola karyawan yang membentuk startup bernama Amoeba. Amoeba Management menginkubasi banyak startup, tetapi hanya 28 startup yang selamat dari 100 startup yang diinkubasi, Venture V adalah salah satu startup yang bertahan dan sudah dalam tahap validasi pasar. Startup kaya dengan peluang, inovasi, dan potensi. Tetapi pada saat yang sama, itu juga penuh dengan risiko yang tinggi. Venture V sebagai salah satu startup internal yang telah berhasil menghasilkan pendapatan dengan menembus segmen platform chatbot. Dalam menjalankan bisnis, manajemen tidak dapat dipisahkan dari risiko dan Venture V tidak pernah melakukan penilaian risiko. Dalam masa yang genting ini, Venture V membutuhkan pengembangan untuk meningkatkan kinerja dan mengantisipasi risiko yang dapat mengganggu stabilitas bisnis perusahaan dengan penerapan manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 yang berisi prinsip dan pedoman manajemen risiko. Konsep yang digunakan adalah pedoman manajemen risiko oleh ISO 31000 yang berisi ruang lingkup, definisi, prinsip, kerangka, dan proses manajemen risiko. Sumber dalam penelitian ini untuk melakukan identifikasi risiko berasal dari wawancara dan brainstorming, analisis eksternal, analisis internal, dan analisis SWOT. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk membuat analisis risiko dengan software Expert Choice untuk analisis bobot perspektif responden, setelah memperoleh hasil evaluasi risiko kemudian membuat pemetaan risiko untuk mendapatkan tingkat risiko. Selanjutnya, langkah terakhir adalah membuat mitigasi risiko dan rencana implementasi untuk mengurangi risiko. Berdasarkan hasil analisis risiko, terdapat 23 faktor risiko dari 5 jenis risiko, yaitu risiko Bisnis, Keuangan, Hukum/Peraturan, Operasional dan Reputasi. Sementara secara detail; tidak ada faktor risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko kritis, ada 8 faktor risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko tinggi, ada 12 faktor risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko sedang, dan ada 3 faktor risiko yang dikategorikan dalam tingkat risiko rendah. Rencana dan jadwal pelaksanaan dirumuskan untuk mengurangi tingkat risiko tinggi. Rencana pelaksanaan terdiri dari strategi bagaimana mengatasi risiko, tindakan apa yang harus diambil, dan siapa yang bertanggung jawab untuk mengurangi kemungkinan dan dampak dari risiko.