digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Beatricia
PUBLIC Sandy Nugraha

Efisiensi luas net-to-gross merupakan faktor yang krusial bagi pemilik bangunan. Efisiensi luas net-to-gross didefinisikan sebagai perbandingan luas sewa dengan luas keseluruhan bangunan. Nilai efisiensi ini menunjukkan banyaknya luas yang dapat disewakan di dalam satu bangunan. Semakin tinggi nilai efisiensi maka semakin besar pula luas yang disewakan. Meskipun memiliki nilai efisiensi net-to-gross yang tinggi, nilai harus disertasi dengan penggunaan ruang yang efektif. Oleh karena itu, setiap lantai bangunan harus memiliki nilai efisiensi net-to-gross optimum, yang berarti bangunan memiliki efisiensi yang tinggi dengan konfigurasi ruang yang efisien. Untuk mendapatkan nilai efisiensi luas yang optimum, arsitek harus menentukan profil dan jumlah modul yang dapat disusun untuk memenuhi nilai efisiensi tersebut. Salah satu solusi yang dapat menyelesaikan isu terkait efisiensi ini adalah algoritma packing. Algoritma packing merupakan metode optimasi untuk menyusun komponen-komponen di dalam satu wadah untuk mencapai kepadatan maksimum sehingga meminimalisasi adanya ruang sisa pada satu lantai bangunan. Studi kasus yang dipilih pada tesis ini adalah perancangan kantor sewa karena merupakan bangunan yang membutuhkan nilai sewa yang tinggi. Kantor sewa ini dirancang di Jalan Sudirman, merupakan kawasan Central Business District di Jakarta. Untuk menerapkan algoritma packing pada kantor sewa perlu diketahui terlebih dahulu luas modul yang akan dijadikan komponen pada saat simulasi. Oleh karena itu, dilakukan studi preseden floor plate delapan belas kantor sewa di area CBD untuk mendapatkan luas modul yang laku di pasaran. Dalam pengerjaannya, simulasi memiliki peranan yang besar pada tesis ini. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berupa Rhinoceros dan Grasshopper. Tesis ini memiliki tiga tahap simulasi, yaitu simulasi untuk mencari nilai efisiensi luas, menentukan ukuran unit, serta penerapan algoritma packing. Tahap pertama merupakan simulasi untuk mencari nilai efisiensi luas yang maksimum dengan menetapkan batasan minimum 85%. Batasan yang masuk dalam tahap ini adalah regulasi lahan berupa garis sempadan dan jarak bebas bangunan. Hasil dari tahap ini berupa, profil, luas floor plate, ketinggian, dan jumlah lantai bangunan. Tahap kedua merupakan tahap untuk menentukan ukuran profil modul sewa. Yang menjadi pedoman pada tahap ini adalah studi ukuran modul pasaran dan teori Francis Duffy mengenai bay. Tahap terakhir adalah simulasi penerapan algoritma packing. Batasan dan komponen pada simulasi ini berupa boundary dan profil modul yang telah ditemukan pada dua tahap sebelumnya. Simulasi algoritma packing dilakukan dengan menggunakan plug-in Kangaroo dan Galapagos. Dengan menggunakan Kangaroo solver, yang merupakan live physics, modul-modul yang dihubungkan dengan core akan menuju core. Sedangkan Galapagos digunakan untuk mendapatkan jumlah masing-masing modul dan fitness berupa residu yang paling minimal. Algoritma packing dibagi menjadi dua bagian, yaitu simulasi packing untuk setiap modul dan modul kombinasi. Hasil simulasi algoritma packing setiap modul, berupa jumlah modul, luas maksimum dan residu, digunakan sebagai acuan untuk menentukan intensitas setiap modul yang akan digunakan pada saat simulasi packing kombinasi. Dengan adanya nilai residu dan luas maksimum, didapatkan floor plate dengan kepadatan maksimum dan sisa ruang atau residu minimum. Pada saat simulasi algoritma packing didapatkan beberapa penemuan yaitu, terkait pergerakan yang terjadi pada saat simulasi dan hasil simulasi yang dipengaruhi intensitas modul. Hasil akhir dari simulasi packing modul kombinasi digunakan sebagai floor plate yang menjadi dasar dari perancangan. Dengan menggunakan floor plate hasil simulasi, massa tower dapat ditentukan pada awal perancangan sehingga nilai efisiensi sudah cukup besar pada perancangan. Meskipun telah memiliki nilai efisiensi net-to-gross sebelumnya, pada akhir perancangan nilai ini berubah dipengaruhi oleh beberapa lantai bangunan yang membutuhkan sirkulasi dan utilitas yang lebih besar dari lantai tipikal seperti lantai komersial dan basement.