!
Limbah tanaman sebagai sisa hasil pertanian tentunya sangat melimpah dan menjadi
masalah utama di dunia. Umumnya banyak masyarakat yang belum menyadari akan
manfaat dari senyawa berpotensial yang terkandung di dalamnya. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk memanfaatkan xilan sebagai hemiselulosa utama pada limbah
batang tanaman sebagai zat pembawa untuk sistem penghantaran obat di kolon. Sistem
penghantaran ini dipilih berdasarkan kemampuan xilan yang dapat didegradasi oleh enzim
xilanase yang diproduksi oleh bakteri di kolon. Metode yang digunakan untuk membentuk
nanopartikel xilan adalah koaservasi sederhana. Xilan, suatu senyawa tidak larut air,
dilarutkan dalam NaOH, kemudian ditambahkan CH3COOH sebagai antisolvent
menggunakan mikroburet. Tween 20 ditambahkan untuk menstabilkan nanopartikel yang
terbentuk secara spontan yang didasarkan atas reaksi asam-basa. Untuk menghasilkan
nanopartikel dengan ukuran dan distribusi ukuran yang diinginkan, maka beberapa
parameter seperti lama pengadukan, kecepatan pengadukan, kecepatan penambahan asam
dan jumlah xilan dioptimasi. Pada penelitian ini, digunakan silimarin yang merupakan
senyawa BCS kelas II sebagai obat antikanker yang akan diinkorporasikan ke nanopartikel
xilan. Karakterisasi sediaan dilakukan terhadap beberapa parameter seperti muatan
partikel, struktur dan morfologi partikel, serta efisiensi penjeratan. Nanopartikel xilan
dengan ukuran 577,90±30,45 nm dan distribusi ukuran partikel sebesar 0,203±0,112
dibentuk dengan kondisi optimum berupa lama pengadukan selama 30 menit, kecepatan
pengadukan sebesar 1.000 rpm, kecepatan penambahan asam sebesar 0,01 mL/s dan
jumlah xilan sebesar 0,5% (b/v). Nanopartikel xilan menunjukkan muatan negatif sebesar
-1,47 mV, dikarenakan adanya gugus asam 4-O-metil-glukuronat pada struktur xilan,
sedangkan kompleks xilan-silimarin optimal memiliki muatan 24,2 mV dengan jumlah
silimarin sebanyak 0,05% (b/v). Efisiensi penjeratan yang dihasilkan bernilai 94,59±0,28
% dengan ukuran dan distribusi ukuran partikel masing-masing sebesar 723,35±18,59 nm
dan 0,206±0,035. Hasil analisis menggunakan Differential Scanning Calorimetry dan
Difraktometri Sinar-X menunjukkan nanopartikel xilan berada dalam bentuk amorf dan
sifat kristalnya tidak berubah walaupun sudah dalam bentuk kompleks dengan silimarin.
Morfologi nanopartikel xilan dan kompleks xilan-silimarin menunjukkan bentuk tidak
beraturan yang telah mengalami agregasi. Berdasarkan hasil, formula ini berpotensi
digunakan untuk penghantaran obat antikanker di kolon.
Perpustakaan Digital ITB