Aterosklerosis dan hipertensi sering dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular yang akan
berkembang menjadi infark miokardia dan stroke. Statin telah digunakan secara luas untuk
menurunkan tingkat kolesterol dan obat antihipertensi seperti kaptopril telah sering
diresepkan untuk menurunkan tekanan darah. Kurkumin, senyawa fenolik dari Curcuma
longa telah terbukti khasiatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit sehingga
diharapkan dapat menjadi senyawa alternatif yang lebih efektif dan aman. Penelitian
sebelumnya telah membuktikan adanya peningkatan sifat fisika, bioavailabilitas, dan
stabilitas yang signifikan terhadap kurkumin saat dienkapsulasi dalam nanoemulsi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji potensi sistem nanoemulsi dalam meningkatkan
aktivitas antihipertensi dan antihiperkolesterol secara in vitro. Komposisi dan metode
pembuatan nanoemulsi yang telah teruji digunakan dalam penelitian ini dan menghasilkan
ukuran globul 42,93 ± 29,85 nm, indeks polidispersitas 0,36 ± 0,04, zeta potensial -0,12 ±
0,50 mV, efisiensi penjeratan 89,89 ± 8,18 %, dan kapasitas pemuatan 9,06 ± 0,92 mg/ g
fase minyak. Aktivitas antihipertensi kurkumin ditentukan berdasarkan kemampuannya
dalam menginhibisi Angiotensin Converting Enzyme (ACE) secara in vitro. Dalam inhibisi
ACE, substrat sintetis hippuryl-L-histidyl-L-leucine (HHL) akan bereaksi dengan sampel
uji yang mengandung ACE untuk membentuk asam hipurat. Asam hipurat yang terbentuk
dilarutkan dalam air, absorbansi larutan ditentukan di daerah sinar UV dan aktivitas
inhibisi ACE dihitung. Aktivitas antihiperkolesterol kurkumin diuji menggunakan kit
HMG-CoA reduktase pada UV 96 well plate. Pengujian ini dilakukan berdasarkan
penurunan absorbansi NADPH oleh 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA reductase (HMGR)
dengan keberadaan substrat HMG-CoA. Kurkumin diketahui tidak memiliki potensi yang
bermakna secara signifikan sebagai inhibitor ACE namun saat diinkorporasikan ke dalam
sistem nanoemulsi, aktivitasnya sedikit meningkat dalam menginhibisi ACE. Sedangkan
pada pengujian antihiperkolesterol, kurkumin menunjukkan adanya potensi yang cukup
baik dalam menurunkan tingkat kolesterol. Kurkumin yang dienkapsulasi dalam
nanoemulsi menunjukkan aktivitas yang tidak berbeda secara bermakna saat dibandingkan
dengan standar pravastatin. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurkumin tidak
menunjukkan adanya potensi sebagai inhibitor ACE, namun dapat menjadi pengobatan
alternatif yang baik bagi penderita hiperkolesterolemia. Sistem nanoemulsi tidak hanya
meningkatkan aktivitas inhibisi HMGR namun juga aktivitas inhibisi ACE pada kurkumin.
Perpustakaan Digital ITB