digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telah dilakukan penelitian mengenai pemisahan asam elaidat (trans-9- octadecenoic acid) dan asam lemak jenuh serta peningkatan kandungan EPA (eicosapentanoic acid) dan DHA (docosahexanoic acid) dari minyak limbah perusahaan pengolahan ikan yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan pakan ternak. Minyak tersebut didistribusikan oleh industri rumah tangga di Muncar ke peternak diseluruh wilayah di Indonesia. Asam Elaidat merupakan suatu asam lemak trans (tFA) yang memberikan dampak berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, asam elaidat harus dihilangkan dari dalam minyak limbah sebelum digunakan sebagai bahan pakan ternak. Selain mengandung tFA, minyak juga diketahui mengandung EPA dan DHA yaitu asam lemak yang berperan penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk fraksi minyak yang kaya akan EPA dan DHA namun mengandung tFA yang rendah. Berdasarkan analisis awal menggunakan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa (KG-SM), minyak limbah diketahui mengandung asam asam elaidat sebesar 47,89 %, asam lemak jenuh sebesar 28,05 %, EPA 6,46 % dan DHA 4,72 %. Minyak limbah kemudian dinetralisasi yang dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan tiga teknik kristalisasi, yaitu kompleksasi urea, kristalisasi dengan pelarut aseton dan pelarut n heksana. Teknik kompleksasi urea menghasilkan rendemen paling sedikit yaitu 22,6 %, kristalisasi dengan aseton menghasilkan rendemen 47,09 % dan kristalisasi dengan n heksana menghasilkan rendemen paling besar yaitu 59,81 %. Hasil analisis KG menunjukkan bahwa teknik kompleksasi urea menghasilkan fraksi yang paling kaya akan EPA yaitu sebesar 26,5 % dan DHA 17,39 %. Ratio antara tFA : total EPA dan DHA terbaik dihasilkan oleh Fraksi hasil kompleksasi urea yaitu 0,72, kristalisasi dengan aseton menghasilkan rasio 6,62 dan kristalisasi dengan n heksana menghasilkan rasio 6,56. Disamping itu, Teknik kompleksasi urea menghasilkan angka rasio SFA : total EPA dan DHA yang paling rendah yaitu 0,049. Sedangkan kristalisasi dengan aseton menghasilkan angka rasio 4,169, dan dengan n heksana adalah 3,995. Penelitian ini menyimpulkan bahwa telah diperoleh fraksi yang kaya akan EPA dan DHA serta rendah akan tFA dan SFA melalui teknik kompleksasi urea, namun rendemen yang dihasilkan rendah.