digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biji kalangkala (Litsea angulata Blume) di Kalimantan digunakan secara tradisional untuk mengobati bisul. Hal ini belum pernah dikaji secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri biji kalangkala (Litsea angulata, Blume) dan mengisolasi senyawa aktifnya. Ekstraksi dilakukan dengan alat soxhlet menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat bertututturut n-heksana, etil asetat dan etanol. Ekstraksi juga dilakukan dengan alat ekstraksi fluida superkritik (EFS). Uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak dengan metode difusi agar dan mikrodilusi. Pemantauan aktivitas antibakteri terhadap fraksi diuji secara KLT bioautografi. Fraksi 18-20 hasil kromatografi kolom menunjukkan aktivitas antibakteri, selanjutnya disubfraksinasi dengan KLT sentrifugal dan dimurnikan secara KLT preparatif sehinggga didapatkan isolat 1. Ekstrak EFS dimurnikan dengan cara rekristalisasi sehingga diperoleh isolat 2. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar, ekstrak n-heksana menunjukkan zona hambat ekstrak terhadap Staphylococcus aureus (11,28 mm + 0,21) Bacillus subtilis (12,31 mm + 0,22) dan Escherichia coli (10,08 mm + 0,36). Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat ditunjukkan dengan adanya zona hambat terhadap B. subtilis (10,28 mm + 0,21) dan E. coli (11,30 mm + 0,23), sedangkan ekstrak etanol menunjukkan zona hambat terhadap S. aureus (11,33 mm + 0,26) B. subtilis (11,25 mm + 0,24) dan E. coli (11,48 mm + 0,17) dan methylcillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) (11,33 mm + 0,21), ekstrak EFS menunjukkan zona hambat terhadap B. subtilis (12,25 mm + 0,24) dan E. coli (9,25 mm + 0,24). Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) isolat dengan metode mikrodilusi. KHM isolat 1 ialah 500 µg/mL terhadap S. aureus, 250 µg/mL terhadap B. subtilis dan 1000 µg/mL terhadap E. coli sedangkan nilai KHM isolat 2 masing-masing 500 µg/mL terhadap S. aureus dan B. subtilis. Karakterisasi dan identifikasi struktur kimia isolat 1 dan 2 dilakukan menggunakan spektrofotometer 1 H-RMI, 13 C-RMI dan 2D-RMI (HSQC dan HMBC), kedua senyawa tersebut merupakan kampesterol (isolat 1) dan trikaprin (isolat 2).