Bahan Tambahan Pangan (BTP) antioksidan merupakan bahan tambahan pangan
untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi. European
Food Safety Authority (EFSA) melalui peraturan EC257/2010 telah membuat
program untuk melakukan evaluasi ulang BTP antioksidan, dengan salah satu
evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi keamanan melalui uji toksisitas.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prediksi toksisitas senyawa BTP
antioksidan secara in silico sebagai evaluasi awal keamanan BTP antioksidan.
Prediksi toksisitas yang dilakukan meliputi toksisitas akut (LD50), mutagenisitas,
karsinogenisitas, toksisitas reproduksi, toksisitas kronik (NOEL), nilai Acceptable
Daily Intake (ADI) dan toksisitas metabolit. Perangkat lunak yang digunakan
adalah Toxtree, TEST, Admet Predictor dan OECD QSAR Toolbox. Dari 42
senyawa BTP Antioksidan yang diteliti, diprediksi 17 senyawa memiliki sifat
toksik. Sebanyak 7 senyawa bersifat karsinogen (asam karnosat, asam sitrat,
ethylendiaminetetraacetate, isopropil sitrat, oktil galat, askorbil stearat dan stearil
sitrat); sebanyak 2 senyawa bersifat mutagen (askorbil palmitat, dan 2,4,5-
trihydroxybutyrophenone); sebanyak 6 senyawa bersifat toksik reproduksi (4
heksil resorsinol, alfa tokoferol, delta tokoferol, etoksiquin, gama tokoferol, dan
tertiary butyl hydroquinone); sebanyak 2 senyawa bersifat karsinogen dan toksik
reproduksi (butil hidroksi anisol (BHA) dan isomer BHA); dan satu senyawa
bersifat mutagen dan toksik reproduksi (asam norhidroguairetik). Prediksi
toksisitas akut dilakukan dengan menentukan nilai LD50, dengan nilai LD50 yang
terendah adalah etoksiquin (937,84 mg/kg), dan yang tertinggi adalah dilauril
tiodipropionat (13367,79 mg/kg). Dari pembandingan nilai LD50 prediksi dengan
nilai LD50 literatur menggunakan metode paired t-test, diketahui bahwa tidak ada
perbedaan signifikan antara LD50 prediksi dan LD50 literatur. Prediksi toksisitas
kronik dilakukan dengan menentukan nilai NOEL yang selanjutnya dihitung nilai
ADI, dengan nilai ADI terendah yaitu asam karnosat (0,38 mg/kg bb/hari) dan
nilai Adi tertinggi yaitu asam sitrat (1,67 mg/kg bb/hari). Melalui perbandingan
nilai ADI prediksi dan nilai ADI literatur menggunakan metode paired t-test,
diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara ADI prediksi dan ADI
literatur. Prediksi metabolit dilakukan dengan menggunakan dua perangkat lunak,
yaitu Toxtree dan Admet Predictor. Hasil prediksi toksisitas metabolit
menunjukan adanya perubahan hasil prediksi toksisitas. Metode prediksi
toksisitas secara in silico dapat menjadi salah satu metode penunjang untuk
evaluasi keamanan BTP dengan memprediksi sifat toksiknya, yaitu sifat
karsinogen, mutagen dan toksisitas reproduksi, nilai LD50 dan ADI BTP
Antioksidan.
Perpustakaan Digital ITB