COVER Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia BAB 1 Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia BAB 2 Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia BAB 3 Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia BAB 4 Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia BAB 5 Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia PUSTAKA Kiddy Nahli Aulia
PUBLIC tuti yulia
Sub-cekungan Jambi memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi reservoir batuan
dasar. Dalam proses operasi pengeborannya, kondisi kestabilan dari batuan dasar
kristalin ini masih kurang diperhatikan dan selalu dianggap stabil. Kestabilan sumur
pengeboran merupakan hal yang penting untuk efisiensi kegiatan pengeboran.
Sumur di daerah penelitian merupakan sumur pengeboran miring, sehingga isu
kestabilan menjadi penting. Faktor yang mempengaruhi kestabilan adalah faktor
mekanis seperti operasional dan alamiah. Selain itu, dengan kondisi tektonik yang
kompleks, rekahan-rekahan kritis akan dapat terbentuk
Untuk mengetahui kondisi kestabilan sumur dan rekahan kritis, dilakukan
identifikasi rekahan dan analisis geomekanika. Identifikasi rekahan dilakukan
dengan mengamati image log, lalu intensitas, densitas dan porositas rekahan
diidentifikasi untuk mendapatkan zona-zona tinggi porositas. Kemudian analisis
geomekanik dengan mencari nilai dan arah tegasan-tegasan yang bekerja di lubang
bor. Tegasan-tegasan tersebut berupa tegasan vertikal (Sv), tegasan horizontal
minimum (Shmin) dan tegasan horizontal maksimum (SHmax). Rekahan-rekahan
yang muncul dianalisa kondisi kritisnya.
Daerah penelitian memiliki 2 sumur pengeboran, well-1 dan well-2. Sumur well-1
memiliki zona porositas rekahan pada kedalaman 6200’, 6400’ dan 6700’.
Sedangkan well-2 berada pada 7000’,8200’ dan 8400’. Rezim tegasan insitu pada
daerah penelitian adalah rezim sesar mendatar. Secara umum, daerah penelitian
dalam kondisi relatif stabil dikarenakan batuan penyusunnya yang seragam, dan
rekahan pada daerah penelitian bersifat kritis pada kedalaman 5350’ TVD dan
6100’ TVD di well-1 dan 5450’ TVD dan 6150’ TVD pada well-2. Kondisi ini
dipengaruhi oleh arah tegasan utama, arah rekahan, dan kemiringan rekahan pada
daerah penelitian.