digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 6_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 7_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Buah delima (Punica granatum) merupakan salah satu tanaman yang diteliti memiliki khasiat sebagai antibakteri, namun isolat aktif nya belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan senyawa aktif antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah delima terhadap bakteri uji yaitu Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, Bacillus subtilis, dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027. Serbuk simplisia dari kulit buah delima dikarakterisasi dan diekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol, lalu dipantau dengan kromatografi lapis tipis. Ekstrak etanol difraksinasi dengan metode ekstraksi cair- cair menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana, etil asetat, dan air lalu dipantau dengan metode KLT. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode mikrodilusi untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan metode biootografi. Subfraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi cair vakum dan pemurnian dilakukan dengan metode KLT preparatif. Hasil skrining fitokimia pada simplisia dan ekstrak menunjukkan terdapatnya senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan steroid/triterpenoid. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak etanol memiliki potensi antibakteri kuat dengan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) 256 µg/mL terhadap S. aureus dan potensi antibakteri sedang terhadap E. coli, B. subtilis, dan P.aeruginosa dengan nilai KHM 512 µg/ mL. Fraksi etil asetat memiliki potensi kuat terhadap keempat bakteri uji dengan nilai KHM 256 µg/mL, sementara fraksi air memiliki potensi kuat terhadap P.aeruginosa dengan nilai KHM 256 µg/ mL dan potensi sedang terhadap S. aureus, E. coli, B. Subtilis dengan nilai KHM 512 µg/ mL. Isolat aktif antibakteri yang diperoleh diduga merupakan senyawa golongan flavonoid, dimana isolat 1 yang memiliki diameter hambat 12 mm dan 11,7 mm terhadap S. aureus dan B. subtilis diduga merupakan senyawa flavonol dengan subtitusi OH bebas pada C-3 tanpa subtitusi OH bebas pada C-5, sementara isolat 2 yang memiliki diameter hambat 7 mm dan 8,7 mm merupakan flavonoid auron yang tidak mengandung OH bebas pada C-4’????