Cover_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 7_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Shella Rahmayanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Buah delima (Punica granatum) merupakan salah satu tanaman yang diteliti memiliki khasiat
sebagai antibakteri, namun isolat aktif nya belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi dan menentukan senyawa aktif antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah delima
terhadap bakteri uji yaitu Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, Bacillus
subtilis, dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027. Serbuk simplisia dari kulit buah delima
dikarakterisasi dan diekstraksi menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol, lalu dipantau
dengan kromatografi lapis tipis. Ekstrak etanol difraksinasi dengan metode ekstraksi cair- cair
menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana, etil asetat, dan air lalu
dipantau dengan metode KLT. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode
mikrodilusi untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan metode biootografi.
Subfraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi cair vakum dan pemurnian dilakukan
dengan metode KLT preparatif. Hasil skrining fitokimia pada simplisia dan ekstrak menunjukkan
terdapatnya senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan steroid/triterpenoid. Uji aktivitas antibakteri
menunjukkan ekstrak etanol memiliki potensi antibakteri kuat dengan nilai konsentrasi hambat
minimum (KHM) 256 µg/mL terhadap S. aureus dan potensi antibakteri sedang terhadap E. coli, B.
subtilis, dan P.aeruginosa dengan nilai KHM 512 µg/ mL. Fraksi etil asetat memiliki potensi kuat
terhadap keempat bakteri uji dengan nilai KHM 256 µg/mL, sementara fraksi air memiliki potensi
kuat terhadap P.aeruginosa dengan nilai KHM 256 µg/ mL dan potensi sedang terhadap S. aureus,
E. coli, B. Subtilis dengan nilai KHM 512 µg/ mL. Isolat aktif antibakteri yang diperoleh diduga
merupakan senyawa golongan flavonoid, dimana isolat 1 yang memiliki diameter hambat 12 mm
dan 11,7 mm terhadap S. aureus dan B. subtilis diduga merupakan senyawa flavonol dengan
subtitusi OH bebas pada C-3 tanpa subtitusi OH bebas pada C-5, sementara isolat 2 yang memiliki
diameter hambat 7 mm dan 8,7 mm merupakan flavonoid auron yang tidak mengandung OH
bebas pada C-4’????
Perpustakaan Digital ITB