Cover_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Lidya Chintya
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Fourier-Transform Infrared (FTIR) merupakan metode yang umum digunakan untuk identifikasi
dan verifikasi gugus fungsi suatu senyawa. Pada penelitian ini FTIR dikembangkan sebagai metode
kuantitatif penetapan kadar aspirin dan parasetamol. Di pasaran ditemukan sediaan kombinasi
aspirin dan parasetamol sebagai obat analgesik-antipiretik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan metode FTIR dalam penetapan kadar sediaan kombinasi tersebut. Spektrum
persen transmisi diubah menjadi bentuk absorbansinya, dan dibuat kurva kalibrasi untuk melihat
linearitasnya. Selanjutnya diukur parameter validasi meliputi, spesifisitas, linearitas, akurasi,
presisi, rentang, batas deteksi, dan batas kuantitasi. Kemudian dilakukan pengukuran kadar dua
bentuk sediaan yang merupakan tablet dan puyer. Bilangan gelombang yang spesifik untuk aspirin
yaitu pada gugus C=O (1754,9 cm
-1
) dan parasetamol pada gugus C-N (1562,06 cm
-1
). Parameter
validasi untuk aspirin: persamaan regresi y = 0,22x + 0,0962, r = 0,9995, Vxo = 1,33%, persen
perolehan kembali 99,77 –100,45 %, presisi intra-day 0,86, 1,06, 0,81%, presisi inter-day 0,83%,
batas deteksi 0,09%, dan batas kuantitasi 0,3%. Sedangkan untuk parasetamol menunjukkan
persamaan regresi y = 0,17x + 0,2366, r = 0,9994, Vxo = 0,5%, persen perolehan kembali 99,89 –
100,53 %, presisi intra-day 1,52, 1,06, 1,25%, presisi inter-day 0,43%, batas deteksi 0,05%, dan
batas kuantitasi 0,17%. Dengan demikian, penetapan kadar kombinasi aspirin dan parasetamol
dapat dilakukan menggunakan FTIR. Metode ini telah tervalidasi dan dapat diusulkan sebagai
metode alternatif.
Perpustakaan Digital ITB