COVER Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR Jzolanda Tsavalista Burhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Berdasarkan data dari badan perdagangan dunia (United Nations Conference On
Trade And Development, UNCTAD), sekitar 90% dari perdagangan dunia
dilakukan oleh industri pelayaran internasional. Dari data aktual pada tahun 2013,
perdagangan dunia yang melewati laut meningkat sekitar 3.8% tiap tahunnya dan
peningkatan ini didominasi oleh pengiriman dengan jenis petikemas yang
meningkat 4.6% tiap tahunnya. Tercatat bahwa arus petikemas di Pelabuhan
Tanjung Priok sebesar 5.83 juta TEUs pada tahun 2012, 5.89 juta TEUs pada tahun
2013, dan pada tahun 2014 menjadi 7.5 juta TEUs. Hal ini menunjukkan bahwa
kapasitas optimal terminal akan menuju kondisi terlampaui (over capacity) setiap
tahunnya.
Dalam dokumen Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
UM.002/38/18/DJPL-11 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan
terdapat evaluasi dari kinerja pelayanan operasional beberapa pelabuhan di
Indonesia. Namun, evaluasi yang dilakukan hanya memberikan penilaian secara
umum dan menghasilkan output yang kurang detil, tanpa mengetahui detil proses
dan kegiatan serta permasalahan yang lebih spesifik di dalam terminal. Maka dari
itu, pengembangan model evaluasi kinerja operasional terminal petikemas yang
dirumuskan pada penelitian ini yaitu berdasar pada micro-simulation, yang
diharapkan akan menghasilkan identifikasi dan evaluasi yang lebih detil.
Berdasarkan hasil penelitian, model yang dikembangkan merupakan model
evaluasi kinerja terminal petikemas pada rentang waktu 12 hari. Implementasi
model dilakukan berdasarkan hasil dari 20 kali percobaan dengan nilai initial seed
yang berbeda pada setiap percobaan. Dengan kata lain, nilai-nilai yang dihasilkan
merupakan nilai evaluasi kinerja terminal petikemas pada 240 hari dengan
probabilitas acak (stokastik). Model dikembangkan menggunakan software
MATLAB and Simulink.