Mikroorganisme laut salah satunya jamur laut memiliki potensi besar untuk menghasilkan
metabolit aktif yang memiliki aktivitas antimikroba. Karena lingkungan laut yang ekstrim, jamur
laut berpotensi menghasilkan metabolit aktif yang lebih kuat dibandingkan jamur darat. Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh isolat jamur murni dari hutan bakau daerah kawasan ekologi
Tritih Kulon, Cilacap, Jawa tengah dan diuji aktivitas antimikrobanya terhadap Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Hasil isolasi diperoleh 5 jenis jamur dari sampel
serasah daun dan 6 jenis jamur dari sampel lumpur. Isolat jamur diberi kode FTKC 1 sampai FTKC
11. Isolat jamur murni difermentasi menggunakan shaker dalam media cair YPD dengan
kecepatan 150 rpm selama 21 hari dan dipisahkan antara media dan miseliumnya. Media
diekstraksi cair-cair dan miselium dimaserasi menggunakan etil asetat. Hasil uji skrining aktivitas
antimikroba pada konsentrasi 250 µg/disk adalah ekstrak kultur media FTKC 3, 4, 5, 7 dan ekstrak
kultur miselium FTKC 3, 4, 9 memberikan aktivitas antimikroba terhadap S. aureus. Ekstrak kultur
media FTKC 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan ekstrak kultur miselium FTKC 1, 5, 6, 7, 8, 10, 11
memberikan aktivitas antimikroba terhadap E. coli. Ekstrak kultur media FTKC 11 memberikan
aktivitas antimikroba terhadap C. albicans. Nilai KHM terendah terhadap mikroba uji adalah 128
µg/mL oleh ekstrak FTKC 3 kultur media cair terhadap bakteri S. Aureus, 256 µg/mL oleh ekstrak
FTKC 3 kultur media cair terhadap bakteri E. coli, dan 1024 µg/mL oleh ekstrak FTKC 11 kultur
media cair terhadap jamur C. albicans. Nilai KBM terendah yang diperoleh adalah 256 µg/mL oleh
ekstrak kultur media cair FTKC 3 terhadap bakteri S. aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jamur hasil isolasi menghasilkan metabolit aktif yang berpotensi sebagai antimikroba terhadap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans.