Erosi telah menjadi masalah besar di kawasan pesisir Muara Beting, Indonesia.
Proses erosi pantai berdampak pada berkurangnya lahan mangrove secara bertahap.
Proses tersebut menyebabkan lahan menjadi sangat terkikis dan menjadi dekat
dengan Sungai Citarum. Intrusi air laut terjadi pada lahan mangrove yang semakin
berkurang. Hal ini menimbulkan permasalahan serius pada kebutuhan akan air
bersih. Jika erosi terus terjadi, peningkatan intrusi air laut dapat mengakibatkan
menyatunya areal tambak dengan sungai Citarum. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melakukan simulasi bagaimana bangunan “Building with Nature” dapat
diterapkan sebagai strategi mitigasi. Data dikumpulkan melalui survei lapangan,
analisis citra satelit, dan observasi perpustakaan untuk mengevaluasi dampak solusi
yang diusulkan. Simulasi dilakukan menggunakan software Delft3D dengan data
masukan batimetri, karakteristik sedimen, angin, pasang surut dan debit. Selain
simulasi kondisi alam, beberapa skenario juga disusun berdasarkan penempatan
struktur permeabel dan dipadukan dengan jalur banjir. Dari beberapa skenario
simulasi, dipilih skenario terbaik dimana sedimentasi dapat terbentuk pada area
yang tererosi. Temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat
pesisir Muara Beting dalam merekonstruksi lahan tambak yang rusak akibat erosi
pantai, sehingga memungkinkan penduduk setempat untuk melanjutkan mata
pencaharian mereka yang berhubungan dengan tambak.