digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Bunga Indiani Permatasari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada penelitian ini dilakukan perhitungan potensi energi pasang surut (pasut) di Selat Toyapakeh (8,6o LS – 8,7o LS dan 115,4o BT – 115,5o BT), Bali, Indonesia. Elevasi dan arus pasut disimulasikan dengan menggunakan model hidrodinamika 2D (2-dimensi) FVCOM (Finite-Volume Community Ocean Model) dengan 6 komponen pasut (M2, S2, N2, K1, O1, dan Q1) di syarat terbuka yang didapatkan dari satelit TOPEX/Poseidon (TPXO7). Data SSH (Sea Surface Height) didapat dari hasil simulasi model Global HYCOM (Hybrid Coordinate Ocean Model) yang dilakukan oleh Ningsih, dkk tahun 2012. Data batimetri diperoleh dari GEBCO (General Bathymetric Chart of The Ocean), Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL, dan pengukuran lapangan P3GL (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan) tahun 2008. Simulasi dilakukan selama 16 hari dari 4 April 2008 sampai 20 April 2008. Kemudian dilakukan pemetaan dan analisis potensi energi yang dihasilkan di Selat Toyapakeh. Arus pasut di Selat Toyapakeh saat pasang purnama (perbani) mengarah ke utara dengan kecepatan 3,55 m/s (2,45 m/s) dan saat surut purnama (perbani) mengarah ke selatan dengan kecepatan 3,68 m/s (2,52 m/s). Daerah yang berpotensi menghasilkan energi adalah Selat Toyapakeh bagian selatan, yaitu dekat Crystal Bay (8,709oLS – 8,715oLS dan 115,444oBT – 115, 455oBT). Untuk menghitung potensi daya maksimum, dilakukan penempatan turbines farm di sepanjang lebar selat menggunakan 2.515 buah turbin menggunakan Helical Gorlov Turbine, dihasilkan energi potensial (kinetik) sebesar 1.551,75 kW ???? 1,55 MW (3.973,70 kW ???? 3,97 MW) saat pasut purnama. Sedangkan saat pasut perbani, dihasilkan energi potensial (kinetik) sebesar 960,73 kW ???? 0,96 MW (3.722,20 kW ???? 3,72 MW). Saat pasut purnama daya maksimum yang dihasilkan oleh satu buah Helical Gorlov Turbine dari energi potensial (kinetik) mencapai 0,617 kW (1,58 kW), sedangkan saat pasut perbani, daya yang dihasilkan dari energi potensial (kinetik) adalah 0,382 kW (1,48 kW).