COVER Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rizka Dewi Intani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang mampu
menyerang berbagai organ terutama paru-paru. Rifampisin sebagai obat antituberkulosis (OAT) lini
pertama memiliki masalah pada stabilita, kelarutan, dan bioavabilitasnya terhadap kehadiran OAT lain.
Artin-M merupakan lektin yang berasal dari biji cempedak (Artocarpus integrifolia) yang mampu
meningkatkan sistem imun melalui induksi sitokin dengan berikatan pada sel imun yang terglikosilasi
seperti makrofag dan sel dendritik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan rifampisin dan
artin-M dalam bentuk nanopartikel untuk pemberian oral dengan melibatkan polimer kitosan bobot
molekul rendah dan glukomannan dengan target ukuran partikel kurang dari 600 nm. Nanopartikel
dibuat dengan metode gelasi ionotropik menggunakan agen pereaksi silang sodium tripolifosfat
(STPP). Optimasi dilakukan untuk menentukan formula optimum yang menghasilkan nanopartikel yang
mengandung rifampisin dan artin-M dengan ukuran yang sesuai. Artin-M diinteraksikan dengan
glukomannan untuk selanjutnya ditambahkan ke dalam nanopartikel. Evaluasi yang dilakukan meliputi
penentuan ukuran diameter partikel, indeks polidispersitas, potensial zeta, efisiensi penjeratan
rifampisin, uji hemaglutinasi dan SDS PAGE artin-M. Diperoleh formula optimum pembuatan
nanopartikel dengan 20 mg/mL kitosan pada pH 4, metode penambahan STPP terhadap larutan
kitosan, 6 mg/mL STPP, 10 mg/mL glukomannan, 20% (b/v) polisorbat 80, 7,5 mg/mL rifampisin, dan
1,9 mg/mL artin-M terhadap rasio glukomannan, dan perbandingan kitosan:STPP:glukomannan
sebesar 5:2:1. Dihasilkan nanopartikel dengan ukuran diameter sebesar 405,2 ± 7,02 nm, indeks
polidispersitas 0,218 ± 0,006, potensial zeta +31,65 mV, efisiensi penjeratan rifampisin 53,26 ± 0,34%
dan hasil uji hemaglutinasi mengindikasikan 100% artin-M terjerat pada nanopartikel.
Perpustakaan Digital ITB