COVER Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahmalia Qadrina
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Spironolakton merupakan obat yang biasa digunakan untuk terapi hipertensi dan kondisi edema.
Selain itu, spironolakton juga memiliki efek sebagai antiandrogen, yang berpotensi dalam pengobatan
alopesia androgenik. Target dari spironolakton untuk terapi alopesia androgenik yang digunakan
secara topikal adalah folikel rambut. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dosis obat yang dapat
menimbulkan toksisitas sistemik apabila diadministrasikan secara oral. Salah satu metode yang
digunakan untuk memaksimalkan penghantaran spironolakton menuju folikel rambut adalah dengan
pembawa lipid berukuran nano, yaitu NLC (Nanostructured Lipid Carrier). NLC merupakan sistem
penghantaran obat bertipe koloidal, yang dihasilkan melalui pencampuran antara lipid padat dan lipid
cair. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan formula NLC spironolakton yang tepat agar memenuhi
berbagai parameter yang ditetapkan. NLC dibuat dengan homogenisasi kecepatan tinggi
menggunakan ultra turax dan disonikasi menggunakan sonikator probe. Penelitian dimulai dengan
pemilihan pasangan lipid padat (gliseril monostearat, cera alba, asam stearat dan setil alkohol) dan
lipid cair (asam oleat, virgin coconut oil dan minyak zaitun). Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan
surfaktan (Tween 80, Plantacare dan Tegocare). Evaluasi NLC Spironolakton meliputi organoleptik,
analisis ukuran partikel, zeta potensial, indeks polidispersitas, efisiensi penjeratan dan stabilitas fisik
selama penyimpanan. NLC spironolakton yang stabil berhasil diproduksi dalam 4,5% gliseril
monostearat, 1,5% Asam Oleat, dan 2% Plantacare dengan jumlah zat aktif 1%. NLC tersebut memiliki
ukuran partikel 137,87 ± 2,46 dengan indeks polidispersitas 0,29 ± 0,01. Nilai zeta potensial NLC
diperoleh -2,13 mV. Hasil uji stabilitas NLC selama 21 hari menunjukan peningkatan ukuran partikel,
namun masih dalam rentang target yang diinginkan.
Perpustakaan Digital ITB