digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dea Cinintia
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

COVER Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dea Cinintia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai sistem peliput, kulit sering terpapar oleh radikal bebas yang berasal dari paparan sinar UV. Sinar UV akan berinteraksi dengan senyawa kromofor pada kulit bagian epidermis, seperti DNA, asam amino, dan melanin. Hal ini akan memicu terbentuknya ROS (Reactive Oxygen Species) yang akan mengaktivasi reseptor permukaan kulit. Aktivasi reseptor permukaan kulit akan menstimulasi enzim kinase internal untuk mengaktivasi faktor transkripsi AP-1 yang akan menyebabkan penurunan produksi kolagen dan menstimulasi transkripsi gen MMP-1 (kolagenase) yang akan mendegradasi kolagen. Menurunnya jumlah kolagen dalam kulit akan menyebabkan kulit berkerut. Untuk mencegah terjadinya degradasi kolagen, maka diperlukan senyawa yang mampu menghambat pembentukan ROS, yaitu senyawa antioksidan. Gracilaria gigas merupakan suatu jenis alga merah yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan dari senyawa flavanoid, fenolik, karoten, dan klorofil. Untuk mendapatkan khasiat antioksidannya, maka pada penelitian ini dikembangkan sediaan krim yang mengandung ekstrak aseton Gracilaria gigas. G. gigas dimaserasi menggunakan perkolator dengan pelarut aseton, dihasilkan rendemen sebanyak 0,9732%. Aktivitas antioksidan ekstrak kental aseton G. gigas diuji dengan DPPH menghasilkan IC50 69,8257 µg/mL dengan pembanding vitamin C yang memiliki IC50 2,8078 µg/mL. Sediaan krim dengan eksipien berupa setomakrogol 1000 dan setostearil alkohol sebagai emulgator, parafin cair sebagai fasa minyak, natrium metabisulfit sebagai antioksidan fasa air, BHT sebagai antioksidan fasa minyak, propilen glikol sebagai humektan dan pelarut ekstrak, dan air suling sebagai fasa air. Formulasi optimum krim esktrak aseton G. gigas adalah 10% ekstrak aseton G. gigas, 22,73% parafin cair, 5,45% setomakrogol 1000, 8,18% setostearil alkohol, 13,64% propilen glikol, 0,045% BHT, 0,182% natrium metabisulfit, dan air suling 39,78%. Dari hasil uji aktivitas antioksidan, krim ekstrak aseton G. gigas 10% memiliki IC50 81,9165 µg/mL, sementara basis krim memiliki IC50 259,8117 µg/mL. Dari hasil uji stabilita selama 28 hari, krim tidak mengalami pemisahan fasa namun aktivitas antioksidannya menurun sebesar 19.834%. Indeks iritasi primer dari krim ekstrak aseton G. gigas 10% adalah 0 (tidak mengiritasi)