ABSTRAK Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
DAFTAR Nadia Gissma Kusumawardhani
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA NADIA GISSMA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Masyarakat adat di Indonesia hidup berdasarkan asal-usul leluhur secara turun
temurun di suatu wilayah. Nilai-nilai tradisional merupakan nilai asli masyarakat yang
terimplemetasi pada satuan wilayah adat. Penggunaan ruang merupakan produksi dari nilai
tradisional dalam aktivitas masyarakat adat. Tak dipungkiri wilayah adat rentan terhadap
konflik dan harus menjadi komponen yang terelakan dalam pembangunan. Tujuan penelitian
ini untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat adat terhadap ruang sebagai pengayaan
wawasan dalam ranah kebijakan publik dan perencanaan. Studi komparatif masyarakat adat
Kasepuhan Cirompang dan Kasepuhan Cikondang merupakan bentuk dari perbandingan
tidak setara untuk dapat menghasilkan interpretasi penggunaan ruang berdasarkan masingmasing karakteristik masyarakat adat. Kasepuhan Cirompang memiliki karakter masyarakat
bersifat homogen dan masih mengimplementasikan nilai tradisional secara kondusif.
Sebaliknya, masyarakat adat Cikondang bersifat heterogen dan telah memiliki perubahan
dalam implementasi nilai tradisional. Perubahan ini berpengaruh terhadap interpretasi
penggunaan ruang pada masing-masing wilayah adat. Konservasi terhadap wilayah adat
agar tetap bertahan dan kondusif sebagai ekspresi implementasi nilai tradisional didukung
kuat oleh konstruksi sosial yang terbangun atas dasar persamaan tujuan.