ABSTRAK Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
DAFTAR Nisa Nafisah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP NISA NAFISAH_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP NISA NAFISAH_JURNAL.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sampah dan pengelolaan persampahan menjadi permasalahan yang sangat
kompleks sehingga memerlukan peran serta seluruh pihak yang terlibat sebagai
solusi yang komprehensif. Pada tahun 2016, jumlah timbulan sampah yang
dihasilkan di Indonesia adalah sebanyak 65.200.000 ton/tahun. Keberadaan
timbulan sampah sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk serta pola
konsumsi masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa permasalahan pengelolaan
sampah juga diakibatkan oleh kurangnya kesadaran seluruh pihak yang terlibat
dan juga penggunaan sistem yang masih konvensional. Merespon hal tersebut,
pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi yang dirancang dalam
pengelolaan sampah nasional untuk dapat mencapai target 100% pada tahun 2025.
Untuk dapat mencapai kebijakan tersebut dalam rangka menyelesaikan
permasalahan pengelolaan sampah, maka salah satunya diperlukan upaya
pelibatan masyarakat agar keberjalanan pengelolaan sampah menjadi lebih efektif
dan berkelanjutan. Upaya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah
tentunya memerlukan adanya kesadaran masyarakat. Sehubungan dengan hal
tersebut, upaya penumbuhan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan sampah memerlukan faktor pendorong yang akan mempengaruhi
intensi masyarakat untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah. Sehingga
diperlukan adanya identifikasi faktor pendorong partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah. Walaupun pada prinsipnya, keberadaan faktor yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat sangat spesifik dan dinamis di setiap
lokasinya. Sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat sudah mulai
diimplementasikan di Kota Bandung terutama di Kampung Cibunut, Kelurahan
Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung. Dengan mengambil studi kasus
Kampung Cibunut RW07 Kota Bandung, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah di Kampung Cibunut sudah mencapai 93%. Hal tersebut dipengaruhi oleh
tiga faktor, yakni adanya insentif atau manfaat ekonomi, sosialisasi pengelolaan
sampah dan persepsi dalam berkomitmen dalam berpartisipasi.