digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Akses sanitasi layak di Indonesia mencapai 79,5% dan 7,6% untuk sanitasi aman. 6,2% masyarakat Indonesia masih melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Target dunia yang tertuang dalam SDGs nomor 6 yaitu adalah menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua (100%) dan mengentaskan BABS (0%). Sedangkan Target Indonesia yaitu tertuang pada RPJMN tahun 2020-2024 adalah dengan memastikan 90% akses sanitasi layak dan 15 % sanitasi aman serta 0% BABS di tahun 2024. Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) adalah kegiatan untuk mengatasi masalah sanitasi di Indonesia. Capaian akses sanitasi di Kabupaten Temanggung tahun 2022 mencapai 85,61% dengan akses aman sebesar 2,5%. Praktiknya masih terdapat 88% masyarakat di Kabupaten Temanggung membuang air limbah domestik langsung ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Salah satu akibat sanitasi buruk adalah angka stunting yang cukup tinggi yaitu sebesar 20,25% pada tahun 2022. Sebagai upaya untuk melindungi lingkungan, program SANIMAS dikembangkan dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS). Program ini berfokus pada masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi aman khususnya bagi anggota keluarga yang memiliki ibu hamil, BATITA, anak stunting, dan disabilitas serta termasuk dalam MBR. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi faktor-faktor penentu pengaruh partisipasi masyarakat terhadap keberlanjutan program SANIMAS, dan mengidentifikasi rekomendasi strategi sebagai perbaikan pelaksanaan program SANIMAS. Faktor-faktor ditentukan dengan menerapakan aspek FIETS (Financial, Institusional, Environmental, Technological, dan Social), kemudian tingkat partisipasi masyarakat ditentukan berdasarkan tahapan SANIMAS yaitu input, proses dan output serta keberlanjutan SANIMAS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan program Smart PLS versi 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor teknologi, kelembagaan, dan sosial budaya berpengaruh signifikan terhadap partisipasi yang secara tidak langsung ii berpengaruh pada keberlanjutan Program SANIMAS dengan nilai T-statistik 2.659, 2.136, dan 2.73 serta P-value 0.008, 0.033, dan 0.007. Selanjutnya tingkat partisipasi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberlanjutan Program SANIMAS dengan nilai T-statistik dan P-value 13,748 dan 0,000. Strategi utama dalam mencapai keberlanjutan Program SANIMAS di Kabupaten Temanggung adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang sanitasi melalui edukasi dan penyuluhan rutin, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah, desa, tokoh masyarakat, dan lembaga masyarakat. Untuk memastikan akses sanitasi yang aman, diperlukan koordinasi dalam pemeliharaan program SANIMAS melalui lembaga masyarakat terintegrasi dengan pemerintah daerah. Semua upaya ini membutuhkan semangat tinggi dari masyarakat dan keterlibatan berbagai pihak dalam mendorong keberlanjutan Program SANIMAS di Kabupaten Temanggung.