digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PLTU Nagan Raya merupakan pembangkit yang ada di Wilayah Aceh dengan kapasitas operasi sebesar 2 x 110 MW. Peran PLTU Nagan Raya yang berada di ujung barat Sumatera sangat penting dalam Sistem Kelistrikan Sumatera Bagian Utara. Pada saat ini, kondisi PLTU Nagan Raya mengalami derating sehingga membutuhkan langkah perbaikan agar dapat kembali beroperasi optimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis keekonomian terhadap program perbaikan derating maupun forced outage dengan penerapan life cycle cost analysis (LCCA). Langkah penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data gangguan pembangkit untuk dipetakan ke dalam diagram pareto loss output (PLO). Dari diagram PLO, diketahui bahwa PLTU unit 2 memiliki tingkat gangguan yang lebih besar dengan sumber gangguan yang dominan berupa kebocoran pipa boiler dan terkikisnya refractory. Program perbaikan dikelompokkan menjadi tiga alternatif untuk kemudian data jam gangguannya diolah dengan bantuan perangkat lunak Reliasoft Weibull++ versi 6 dan simulasi Monte Carlo. Hasilnya akan dihitung untuk mendapatkan nilai nett present value (NPV), tingkat cost / benefit vs risk serta profil kinerja berupa equivalent availability factor (EAF), equivalent forced outage rate (EFOR) dan nett capacity factor (NCF) dari masing-masing alternatif program perbaikan. Dari perhitungan didapatkan bahwa alternatif 3 (coating pipa boiler dan modifikasi material refractory) menjadi pilihan yang lebih efektif. Alternatif 3 memiliki nilai NPV tertinggi, tingkat cost / benefit vs risk dan cost of energy (CoE) yang paling rendah. Dari sisi kinerja, alternatif 3 merupakan pilihan yang lebih baik dengan nilai EAF sebesar 81,23 %, EFOR sebesar 20,89 % dan peningkatan rasio produksi energi listrik dengan nilai NCF sebesar 78 %.