Bahan tambahan pangan harus terbukti aman berdasarkan hasil percobaan. Namun, ketika data
eksperimental tidak tersedia, metode komputasi dapat diterapkan untuk melakukan penilaian
keamanan bahan tambahan pangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
data berupa nilai afinitas dari beberapa senyawa perisa sebagai bahan tambahan pangan terhadap
reseptor estrogen dan reseptor adrenergik menggunakan metode komputasi. Senyawa perisa
yang telah terdaftar dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi utamanya dan kemudian 40
senyawa dipilih sebagai sampel uji yang mewakili masing-masing kelompok maupun subkelompok.
Senyawa-senyawa tersebut diinteraksikan dengan reseptor estrogen (1GWR) dan adrenergik
(6MXT) menggunakan aplikasi AutoDock. Sepuluh senyawa dengan perkiraan energi ikatan
terendah dikaji lebih lanjut menggunakan metode dinamika molekular yang dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak AMBER dan pendekatan perhitungan MM/PBSA. Estradiol sebagai
senyawa referensi reseptor estrogen menunjukkan konstanta disosiasi (Ki) 8,58 10-
12
nM dan
sepuluh senyawa perisa yang diuji menunjukkan Ki dalam kisaran 1,43 x 10-
18
hingga 8,14 nM. Pada
reseptor andrenergik, salmeterol sebagai senyawa referensi menunjukkan Ki 1.23 10-
17
nM dan
sepuluh senyawa uji menunjukkan Ki dalam kisaran 2,67 x 10-
11
hingga 267,60 nM. Berdasarkan
hasil keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa tribenzoat dan gliseril monooleat menunjukkan
afinitas yang lebih tinggi terhadap reseptor estrogen dibandingkan dengan senyawa referensi,
sedangkan pada reseptor adrenergik, tidak ada senyawa uji yang menunjukkan afinitas lebih tinggi
terhadap reseptor ini dibandingkan dengan senyawa referensi.
Perpustakaan Digital ITB