digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bahan tambahan pangan harus terbukti aman berdasarkan hasil percobaan. Namun, ketika data eksperimental tidak tersedia, metode komputasi dapat diterapkan untuk melakukan penilaian keamanan bahan tambahan pangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data berupa nilai afinitas dari beberapa senyawa perisa sebagai bahan tambahan pangan terhadap reseptor estrogen dan reseptor adrenergik menggunakan metode komputasi. Senyawa perisa yang telah terdaftar dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi utamanya dan kemudian 40 senyawa dipilih sebagai sampel uji yang mewakili masing-masing kelompok maupun subkelompok. Senyawa-senyawa tersebut diinteraksikan dengan reseptor estrogen (1GWR) dan adrenergik (6MXT) menggunakan aplikasi AutoDock. Sepuluh senyawa dengan perkiraan energi ikatan terendah dikaji lebih lanjut menggunakan metode dinamika molekular yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak AMBER dan pendekatan perhitungan MM/PBSA. Estradiol sebagai senyawa referensi reseptor estrogen menunjukkan konstanta disosiasi (Ki) 8,58 10- 12 nM dan sepuluh senyawa perisa yang diuji menunjukkan Ki dalam kisaran 1,43 x 10- 18 hingga 8,14 nM. Pada reseptor andrenergik, salmeterol sebagai senyawa referensi menunjukkan Ki 1.23 10- 17 nM dan sepuluh senyawa uji menunjukkan Ki dalam kisaran 2,67 x 10- 11 hingga 267,60 nM. Berdasarkan hasil keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa tribenzoat dan gliseril monooleat menunjukkan afinitas yang lebih tinggi terhadap reseptor estrogen dibandingkan dengan senyawa referensi, sedangkan pada reseptor adrenergik, tidak ada senyawa uji yang menunjukkan afinitas lebih tinggi terhadap reseptor ini dibandingkan dengan senyawa referensi.