digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gita Fitrilia Effendy
PUBLIC Alice Diniarti

Stereotype perempuan muslim yang dibuat oleh masyarakat memberikan berbagai macam dampak bagi imagi perempuan, yang mana seolah-olah agama (islam) membentuk budaya baru daripada suatu kepercayaan yang seharusnya dapat berjalan lurus dengan identitas kebudayaan masyarakat indonesia. Dari hadits-hadits yang sesungguhnya lemah (dhoif) dapat menjadi patokan masyarakat dengan menjadikannya stigma-stigma.Dampak-dampak tersebut penulis rasakan dan membuat penulis kurang terbuka sebagai makluk sosial. Hal ini muncul permasalahan yang akan di kaitkan menjadi gagasan dan konsep visual penulis untuk memvisualkan stereotype perempuan dalam masyarakat dan mempertanyakannya sebagai jawaban penulis untuk mencari keseimbangan hidup penulis sebagai perempuan muslim yang masih menganut budaya jawa karena pada dasarnya kepercayaan merupakan pribadi masing-masing individu kepada tuhannya. Dari gagasan dan pemasalahan yang sudah dipaparkan, penulis mencoba mengembangkan ide gagasan tersebut dengan ketertarikan penulis pada bunga yang biasa penulis lihat di makam saat masih kecil. Penulis mulai mengkaitkan imagi bunga tersebut dengan masalah yang di dapatnya sebelum maupun sesudah berhijab, dari sini penulis mengolah ide gagasan tersebut menjadi cara penyampaian penulis dalam memvisualisasikan gagasan. Kemudian beberapa refrensi maupun kajian literatur digunakan penulis sebagai proses penelitian penulis dalam pembuatan lukisan. Setelah penulis menemukan beberapa kesamaan visual dari refrensi penulis mulai mengekplorasikan media dan proses penerapan image ke kanvas. Penulis mengambil gagasan dan konsep lukisan tersebut dari cara pandang masyarakat pada wanita muslim yang dinilai dapat merugikan kalangan pria sebagai tempat penanggung beban. Dari hal tersebut penulis mengambil imagi bunga kamboja sebagai representasi dari perempuan dengan stereotype yang penulis jadikan patokan dari mitos.Karena sesungguhnya mitos merupakan hal yang masih juga dipertanyakan kebenarannya. Kemudian penulis membubuhkan coretan yang dimaksudkan merepresentasikan fakta atau kebenaran dari wanita muslim dalam balutan hijab yang mana menutupi imagi bunga kamboja tersebut. Penulis menemukan kesan kain pada lukisan tersebut seolah-olah menggambarkan estetika Bali, untuk itu penulis mencoba menghilangkan kesan tersebut dengan menambahkan suatu paradoks antara image makam dan bunga kamboja yang bagi manusia modern hal tersebut dipertanyakan, fungsi bunga yang pada umumnya sebagai dekorasi maupun hiasan dan adakah kaitannya dengan kepercayaan muslim dalam peletakan tanaman tersebut pada makam. Keserasian visual terlihat antara image yang realis disatukan dengan coretan abstrak.Keduanya juga menggunakan dua medium yang berbeda, imagi bunga dan latarnya, penulis menggunakan cat minyak sedangkan bagian abstrak, penulis menggunakan cat akrilik. Penulis menggunakan hasil foto sendiri untuk objek yang akan dilukis karena penulis dapat dengan bebas memilih hasil mana yang sesuai. Dari beberapa lukisan, penulis menggunakan underpainting dan sebagian tidak, untuk mencari suasana gelap maupun terang yang dapat memvisualisasikan keadaan penulis. Beberapa coretan yang dibuat di sapukan berlapis-lapis, dan beberapa dari coretan dibuat berdasarkan letak bunga kamboja yang pada dasarnya sebagai penutup juga sebagai penghapus imagi bunga tersebut. Dalam proses berkarya stereotype tersebut juga memiliki dampak positif bagi perempuan muslim. Suatu hal maupun sesuatu yang bertentangan akan memberikan makna bagi kehidupan.