Perpustakaan Digital ITB

Lapangan “RT” pada Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu lapangan penghasil hidrokarbon yang produktif terutama pada Formasi Talang Akar. Formasi Talang Akar didominasi oleh batupasir dengan perselingan batuserpih. Untuk mengembangkan lapangan ini, diperlukan karakterisasi reservoir agar reservoir dapat digambarkan secara jelas dan dapat diestimasi persebarannya. Untuk melakukan karakterisasi reservoir, diperlukan parameter elastik batuan yang sensitif terhadap perubahan litologi dan porositas batuan reservoir. Parameter sensitif ini disebarkan kedalam data seismik menggunakan metode inversi seismik. Dalam penelitian ini, karakterisasi reservoir dilakukan menggunakan metode inversi Extended Elastic Impedance (EEI). Pada penelitian ini, parameter yang sensitif terhadap perubahan litologi untuk membedakan antara batupasir dan batuserpih adalah Vp/Vs, sedangkan parameter yang sensitif terhadap perubahan porositas untuk membedakan batupasir porositas baik adalah lambda-rho. Parameter Vp/Vs direpresentasikan dengan volume EEI (- 44°) dan parameter lambda-rho direpresentasikan dengan volume EEI(-23°). Hasil inversi model-based memiliki pengaruh model yang lebih besar dibandingkan pengaruh seismik sedangkan hasil inversi sparse-spike dapat meningkatkan kontribusi seismik pada hasil inversi. Untuk itu dilakukan frequency domain merge antara inversi model-based dan sparse-spike dengan tujuan menghasilkan volume inversi yang memiliki kontribusi yang berimbang antara data sumur dan data seismik. Hasil inversi masing-masing parameter kemudian dikalikan untuk meningkatkan kontras lapisan target. Zona batupasir dengan porositas baik dan berpotensi untuk dikembangkan berada pada sebelah barat dan timur laut dari sumur GNK-90, terutama pada horizon RT 5 dan RT 6 yang berasosiasi dengan daerah tinggian.