Sedimen danau dapat memberikan rekaman catatan ekosistem danau sehingga telah
banyak digunakan sebagai studi untuk mempelajari perubahan lingkungan alami
atau dampak yang ditimbulkan manusia. Danau Limboto merupakan danau tektonik
yang terletak di Provinsi Gorontalo, memiliki 23 sungai inlet dan 1 sungai outlet.
Seiring dengan adanya tekanan penduduk yang semakin banyak bermukim di
sekitar danau, dan okupasi lahan danau untuk kegiatan pertanian dan perkebunan,
maka sumber sedimen ke danau diduga tidak lagi hanya berasal dari pelapukan
batuan dasar secara alamiah (litogenik) tetapi juga dapat berasal dari limbah
aktivitas manusia (antropogenik). Hal ini menyebabkan sedimentasi yang sangat
cepat sehingga Danau Limboto termasuk kedalam salah satu danau di Indonesia
yang mengalami permasalahan degradasi serius. Penelitian ini menggunakan
sampel sedimen core Danau Limboto yang diambil dari 3 titik. Metode yang
digunakan ialah kombinasi dari metode kemagnetan dan metode geokimia (rare
earth element). Hasil menunjukkan bahwa suseptibilitas magnetik (?LF), nilai
SIRM, dan SIRM/?LF tinggi menunjukkan kehadiran komponen antropogenik. Hal
ini didukung oleh tingginya kehadiran konsentrasi La, Nd, dan Gd yang berasal dari
limbah pertanian, limbah elektronik akibat area padat permukiman, dan limbah
rumah sakit. Sementara suseptibilitas magnetik (?LF), nilai SIRM, dan SIRM/?LF
rendah menunjukkan kehadiran komponen litogenik, ditandai oleh normalnya
konsentrasi Ce, Pr, dan Sc terhadap nilai referensi yang bersumber dari batuan dasar
yang dilewati oleh sedimen sungai yang bermuara ke Danau Limboto. Hubungan
antara parameter magnetik tidak seluruhnya terjadi pada unsur REE terukur
terutama pada sedimen di permukaan, disebabkan oleh kompleksitasnya masukan
antropogenik dan perlunya analisis lebih lanjut untuk memahami karakteristik REE
dalam sistem akuatik.