digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sedimen danau dapat memberikan rekaman catatan ekosistem danau sehingga telah banyak digunakan sebagai studi untuk mempelajari perubahan lingkungan alami atau dampak yang ditimbulkan manusia. Danau Limboto merupakan danau tektonik yang terletak di Provinsi Gorontalo, memiliki 23 sungai inlet dan 1 sungai outlet. Seiring dengan adanya tekanan penduduk yang semakin banyak bermukim di sekitar danau, dan okupasi lahan danau untuk kegiatan pertanian dan perkebunan, maka sumber sedimen ke danau diduga tidak lagi hanya berasal dari pelapukan batuan dasar secara alamiah (litogenik) tetapi juga dapat berasal dari limbah aktivitas manusia (antropogenik). Hal ini menyebabkan sedimentasi yang sangat cepat sehingga Danau Limboto termasuk kedalam salah satu danau di Indonesia yang mengalami permasalahan degradasi serius. Penelitian ini menggunakan sampel sedimen core Danau Limboto yang diambil dari 3 titik. Metode yang digunakan ialah kombinasi dari metode kemagnetan dan metode geokimia (rare earth element). Hasil menunjukkan bahwa suseptibilitas magnetik (?LF), nilai SIRM, dan SIRM/?LF tinggi menunjukkan kehadiran komponen antropogenik. Hal ini didukung oleh tingginya kehadiran konsentrasi La, Nd, dan Gd yang berasal dari limbah pertanian, limbah elektronik akibat area padat permukiman, dan limbah rumah sakit. Sementara suseptibilitas magnetik (?LF), nilai SIRM, dan SIRM/?LF rendah menunjukkan kehadiran komponen litogenik, ditandai oleh normalnya konsentrasi Ce, Pr, dan Sc terhadap nilai referensi yang bersumber dari batuan dasar yang dilewati oleh sedimen sungai yang bermuara ke Danau Limboto. Hubungan antara parameter magnetik tidak seluruhnya terjadi pada unsur REE terukur terutama pada sedimen di permukaan, disebabkan oleh kompleksitasnya masukan antropogenik dan perlunya analisis lebih lanjut untuk memahami karakteristik REE dalam sistem akuatik.