ABSTRAK Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC  BAB 6 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC  BAB 7 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 8 Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC  PUSTAKA Muhamad Ridwan Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan
Besaran cadangan energi dan karakteristik reservoir panas bumi harus dikaji secara
terpadu dan komprehensif karena kemampuan reservoir dalam memproduksikan
fluida merupakan salah satu faktor kunci. Hal ini bertujuan untuk menurunkan
risiko dari sumber daya panas bumi pada saat eksploitasi. Oleh karena itu, penelitian
mengenai evaluasi kemampuan reservoir terhadap dua siklus konversi energi,
konvensional dan kombinasi, menarik untuk dilakukan. Untuk menjawab tantangan
tersebut, dibangun metode terintegrasi antara simulasi numerik reservoir,
pemodelan lubang sumur dan analitik termodinamika siklus konversi sehingga
menghasilkan alat untuk pengembangan sumber daya yang berkelanjutan. Objek
pada penelitian ini adalah lapangan Lumut Balai yang merupakan dominasi-air dan
berstatus greenfield serta didukung dengan data publikasi. Model numerik reservoir
lapangan panas bumi Lumut Balai dibangun menggunakan simulator TOUGH2
EOS1 dengan kalibrasi menggunakan data observasi dari 18 sumur pada tahap
natural state, dan dua sumur pada tahap matching data uji produksi. Penyimpangan
nilai temperatur dan tekanan pada model terhadap data observasi berkisar masingmasing
1,98 – 11,45oC dan 0,5 – 12,42 bar. Model tersebut dijadikan sebagai dasar
dalam perhitungan cadangan dan simulasi produksi berkelanjutan menggunakan
simulator AUTOUGH2. Perhitungan cadangan menggunakan response surface
method Box-Behnken 2nd Order yang dikombinasikan dengan simulasi Monte Carlo
menghasilkan 57 MWe (mostlikely). Hasil simulasi dari dua siklus konversi energi,
single flash dan combined menunjukkan bahwa keduanya mampu memproduksikan
fluida untuk 55 MWe selama 30 tahun dengan strategi produksi-injeksi yang sama.
Penurunan tekanan dan temperatur relatif, mencapai 11,2 bar dan 8,2oC dengan
kebutuhan sumur injeksi yang sama sebanyak 6 sumur. Sistem single-flash dan
combined cycle mampu memproduksikan fluida reservoir selama 30 tahun.
Penggunaan sistem pembangkit combined cycle tidak menyebabkan terjadinya
cooling pada reservoir yang ditunjukkan dengan tidak terlihatnya perubahan
kondisi reservoir yang signifikan dari kedua sistem pembangkit tersebut