ABSTRAK Bagus Putra Panuntun
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Bagus Putra Panuntun
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perancangan desain stasiun commuter line Tangerang mencakup bidang kajian
transportasi. Desain aspek transportasi mencakup kebutuhan parkir stasiun,
perancangan tebal parkir, dan perancangan jalan rel. Desain yang dilakukan
memperhatikan data-data sekunder parkir dari stasiun yang identik sebagai acuan
dalam menentukan porsi kebutuhan parkir antara mobil dengan motor. Kemudian,
membutuhkan data okupansi kendaraan di wilayah sekitar lokasi area
pembangunan untuk mengetahui besaran bangkitan kendaraan yang akan terjadi.
Lalu juga dibutuhkan data spesifikasi kereta yang sesuai untuk mengetahui besar
kapasitas penumpang maksimal dan untuk menentukan tipe jalan rel yang akan
dibangun.
Literatur yang digunakan berpusat pada pedoman-pedoman perancangan teknis
parkir, pedoman perancangan teknis jalan rel, dan pedoman perkerasan jalan.
Dalam hal perkerasan parkir, digunakan dua metode yaitu metode analisis
komponen dan metode AASHTO 1993 untuk mengetahui tebal lapisan yang
diperlukan berdasarkan jumlah bangkitan parkir yang terjadi.
Sistem perkerasan dengan metode analisis komponen menghasilkan
kebutuhan lapisan permukaan setebal 7,5 cm dengan bahan Hot Rolled Asphalt,
lapisan pondasi setebal 20 cm dengan bahan Laston Atas, dan lapisan pondasi
bawah setebal 12,5 cm dengan bahan tanah kepasiran.
Melalui metode AASHTO 1993, didapatkan kebutuhan lapisan permukaan
setebal 12,7 cm dengan bahan Beton Aspal, lapisan pondasi setebal 3,81 cm
dengan bahan granular, dan lapisan pondasi bawah setebal 50,8 cm dengan bahan
granular.
Sistem perkerasan jalan rel mengakomodasi kereta dengan kecepatan maksimal
100 km/jam menggunakan tipe kelas jalan no III. Lintasan sepanjang 320 meter
membutuhkan total 104 segmen rel bertipe R54 dengan masing-masing segmen
sepanjang 25 meter. Bantalan rel yang dipilih adalah bantalan beton pratekan
sebanyak 2.136 unit. Jenis penambat yang digunakan adalah penambat elastik
ganda bertipe Pandrol E-Clip produksi PT Pindad sebanyak 8.544 unit.