ABSTRAK Rafika Almira Samantha Ag
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rafika Almira Samantha Ag
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pejalan kaki merupakan salah satu pengguna jalan yang rentan mengalami cedera atau kematian
apabila terjadi kecelakaan. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki standar penilai tingkat
keselamatan penyeberang jalan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sebuah model penentu
tingkat keselamatan penyeberangan dengan menghubungkan persepsi penyeberang dengan
variabel-variabel karakteristik fisik dan lalu lintas persimpangan yang mempengaruhi keselamatan
penyeberangan di persimpangan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model keselamatan
penyeberangan dengan karakteristik lalu lintas dan fisik persimpangan Kota Bandung.
Model nilai keselamatan dikembangkan mengikuti regresi linier berganda. Metode regresi yang
digunakan adalah stepwise backward elimination. Variabel terikat dari model yang dikembangkan
merupakan nilai rata-rata rating keselamatan dari responden. Sedangkan variabel bebas yang
digunakan adalah karakteristik fisik dan lalu lintas persimpangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi keselamatan
penyeberangan di persimpangan Kota Bandung adalah lebar lengan, ketersediaan sinyal lalu lintas
dan volume lalu lintas harian. Semakin lebar jalur maka tingkat keselamatan penyeberangan akan
semakin menurun karena peluang penyeberang berinteraksi dengan kendaraan lebih tinggi.
Namun, dengan adanya sinyal lalu lintas dapat meningkatkan keselamatan penyeberang jalan di
lengan persimpangan karena pergerakan pejalan kaki dan kendaraan bermotor dipisahkan secara
waktu. Sebaliknya, dengan peningkatan volume kendaraan yang melalui sebuah penyeberangan
akan menurunkan tingkat keselamatan penyeberangan karena semakin banyak kendaraan yang
akan berinteraksi dengan penyeberang. Nilai keselamatan penyeberangan di Kota Bandung
berkisar antara 2,4 – 3,8 yang berarti tergolong dalam kategori tidak berkeselamatan.