Asuransi penyakit kritis merupakan salah satu jenis asuransi kesehatan dengan manfaat
yang diberikan sekaligus apabila pemegang polis terserang penyakit kritis yang
termasuk dalam kontrak. Proses perubahan status kesehatan pemegang polis dapat
diamati dan dimodelkan dengan rantai Markov multi keadaan waktu kontinu.
Perubahan keadaan dimodelkan dalam empat keadaan rantai Markov yaitu sehat, sakit
kanker, meninggal karena sakit kanker, dan meninggal karena penyebab lainnya.
Berdasarkan model ini akan dihitung peluang transisi dan laju transisi yang bersesuaian
dengan empat keadaan yang mungkin untuk penyakit kritis menggunakan modifikasi
dari tabel mortalita. Data yang digunakan pada penelitian ini untuk menghitung
peluang transisi yaitu berdasarkan data pasien kanker RS Borromeus Kota Bandung.
Aplikasi dari model ini digunakan untuk mengestimasi nilai premi melalui simulasi
untuk dua model manfaat dari asuransi penyakit kritis yaitu model Stand Alone Policy
dan Accelerated Benefit. Berdasarkan hasil studi kasus diketahui bahwa besarnya
premi untuk setiap usia pasien akan berbeda dikarenakan peluang terkena penyakit
untuk masing-masing usia berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa
nilai premi pada kedua model Accelerated Benefit dan Stand Alone Policy akan lebih
tinggi pada usia tertentu yang memiliki laju transisi yang besar.