Asuransi penyakit kritis dapat merupakan suatu produk asuransi kesehatan dengan pembayaran benefit secara keseluruhan (lump-sum). Di Tugas Akhir ini, dibahas dua jenis polis yaitu: polis Stand Alone dan polis Full Acceleration. Pada polis Stand Alone, manfaat dapat dibayarkan secara keseluruhan apabila pemegang polis terdiagnosa salah satu penyakit kritis. Suatu polis Full Acceleration dapat merupakan polis Stand Alone dengan rider asuransi jiwa; yang berarti manfaat dapat dibayarkan apabila pemegang polis terdiagnosa suatu penyakit kritis, atau pemegang polis meninggal dunia akibat suatu penyakit kritis atau akibat penyakit lainnya. Dalam tugas akhir ini, harga asuransi penyakit kritis ditentukan menggunakan model multi status (multiple state model) di bawah asumsi Rantai Markov tak homogen dengan waktu kontinu yang melibatkan estimasi peluang transisi.
Untuk menentukan intensitas transisi, dilakukan dua pendekatan: yaitu intensitas transisi yang konstan di setiap kelompok usia dan intensitas transisi yang dihasilkan oleh suatu proses graduasi. Salah satu teknik graduasi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah graduasi cubic-spline. Dari hasil estimasi intensitas transisi dan peluang transisi, ditentukan rate premi tunggal murni untuk masing-masing jenis polis menggunakan fungsi hazard Gompertz. Selanjutnya, diamati perbedaan rate premi tunggal murni yang diperoleh menggunakan intensitas transisi yang konstan di setiap kelompok usia, dan rate premi tunggal murni yang diperoleh menggunakan intensitas transisi hasil graduasi.