ABSTRAK Haryono Kurniawan
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB
Bandar Udara Internasional sudah menjadi kebutuhan bagi Provinsi Kalimantan Selatan. Terminal
bandar udara merupakan ‘pintu gerbang’ bagi pendatang yang menggunakan moda transportasi udara
sehingga berperan besar dalam memberikan citra daerahnya. Terminal bandar udara internasional
Mamanda dirancang dengan memenuhi standar yang mengutamakan konsep keamanan dan
kenyamanan. Konsep tersebut diterapkan pada sistem sirkulasi yang mudah dipahami oleh pengguna
terminal. Konsep Mamanda yang diterapkan pada terminal tersebut diambil dari metafora seni teater
tradisional Suku Banjar. Ikat kepala atau Laung yang merupakan ciri khas pemeran teater dijadikan
konsep bentuk utama pada terminal bandar udara ini. Pembagian zona keberangkatan dan kedatangan
pada lantai yang berbeda merupakan solusi dalam menciptakan sirkulasi vertikal yang efisien bagi
seluruh pengguna terminal. Kebutuhan akan bentang lebar diselesaikan menggunakan perpaduan
sistem struktur arkus tiga sendi dengan bidang. Bentuk atap yang dihasilkan pun dapat
memberdayakan air hujan setempat untuk memenuhi kebutuhan air dalam terminal. Potensi
perpaduan bahan dalam penutup atap bangunan menghasilkan bentuk pola kain sasirangan khas
kalimantan selatan yang dapat dinikmati dari dalam bangunan. Pembagian sirkulasi menuju bangunan
menjadi dua tingkatan digunakan sebagai solusi efisiensi sirkulasi. Sirkulasi dalam bangunan satu arah
dan pembagian zonasi utama dalam dua lantai berbeda menghasilkan solusi bagi wayfinding dalam
bangunan terminal. Atraksi dalam bangunan dibuat megah dengan adanya void di tengah bangunan
bentang lebar.
Perpustakaan Digital ITB