ABSTRAK Irfans Maulana Firdaus
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Irfans Maulana Firdaus
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian tentang Mesoscale Convective System (MCS) di Indonesia telah dikaji untuk melihat karakteristik dan persebarannya. Persistent Elongated Convective System (PECS) merupakan salah satu tipe dari MCS yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem. Namun, kejadian PECS dan karakteristiknya di Indonesia belum dikaji lebih lanjut untuk melihat variasi spasial dan temporal dari PECS di wilayah Indonesia.
Penelitian ini meneliti tentang Persistent Elongated Convective System (PECS) di Indonesia untuk periode waktu 2010-2014. MERG Dataset dengan parameter temperatur puncak awan digunakan untuk mengidentifikasi PECS dan sebagai masukan Grab ‘Em Tag ‘Em Graph ‘Em (GTG) tracking algorithm untuk melihat variasi secara spasial dan temporal kejadian PECS di Indonesia terkait dengan siklus diurnal fase hidup PECS. Data curah hujan digunakan untuk melihat keterkaitan antara kejadian PECS dengan kejadian hujan deras.
Kejadian PECS periode 2010-2014 berjumlah 5.574 kejadian dengan periode MAM memiliki kejadian PECS paling banyak dan memiliki durasi lama hidup yang paling lama. Pusat PECS tersebar di darat dan di laut pada dini-pagi hari sedangkan pada siang-malam hari pusat PECS terkonsentrasi di darat untuk wilayah Jawa, Papua, dan Kalimantan bagian Selatan. Wilayah Jawa dan Papua memiliki konsentrasi kejadian PECS yang paling tinggi. Fase hidup PECS memiliki variasi diurnal untuk wilayah darat dan laut lepas sedangkan untuk wilayah pesisir memiliki variasi semidiurnal. Terdapat perbedaan waktu puncak untuk masing-masing fase PECS di darat, pesisir, dan laut lepas. PECS di Indonesia memiliki rata-rata luas maksimum paling kecil dibandingkan PECS di Amerika dan China tetapi memiliki durasi lama hidup dan eksentrisitas paling besar diantara ketiga wilayah.
Perpustakaan Digital ITB