digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Weni Syafira
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Weni Syafira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

M33 X-7 merupakan sistem bintang ganda sinar-X pertama yang terdeteksi menunjukkan profil gerhana. M33 X-7 memiliki objek kompak yang diduga berupa black hole. Sedangkan bintang pasangan atau bintang normalnya diduga adalah bintang antara kelas B0 I sampai O7 I. Periode orbital M33 X-7 adalah 3,45 hari dan durasi gerhana 9,6 jam. Dugaan objek kompak berupa black hole berasal dari tiga argumen yaitu tidak adanya pulsasi, luminositas sinar-X ~ 1039 ergs/s sesuai dengan stellar mass black hole, dan estimasi massa black hole MX > 2,4 . Bintang ganda sinar-X terbagi menjadi dua jenis yaitu HMXB (High Mass X-ray Binary) jika bintang normalnya bermassa besar dan LMXB (Low Mass X-ray Binary) jika bintang normalnya bermassa kecil. Objek kompak pada bintang ganda sinar-X juga dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu black hole dan bintang neutron. Spektrum black hole memiliki komponen power law yang merentang hingga energi yang sangat tinggi dan komponen termal dari piringan akresi. Sedangkan spektrum bintang neutron memiliki dua komponen termal yaitu dari piringan akresi dan permukaan bintang. Variabilitas spektrum pada objek kompak black hole dalam sistem bintang ganda sinar-X dapat dikelompokkan menjadi tiga keadaan utama yaitu steep power law, termal, dan hard. Komponen spektrum power law dan termal akan selalu ada pada setiap keadaan namun dalam rasio yang berbeda pada setiap keadaan. Pada Tugas Akhir ini analisis spektrum sinar-X dilakukan dengan menggunakan data misi sinar-X Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR). Sebelum dilakukan analisis spektrum sinar-X, terlebih dulu dipelajari populasi sumber-sumber sinar-X di galaksi M33 melalui studi literatur. Hasil studi populasi menunjukkan bahwa kontribusi sumber HMXB dominan pada populasi sumber sinar-X di galaksi M33. Dengan kata lain, lingkungan galaksi M33 lebih mendukung pembentukan sistem HMXB, seperti M33 X-7, daripada sistem LMXB. Dari hasil analisis data NuSTAR dapat diketahui bahwa perubahan fluks pada M33 X-7 berasal dari gerhana sinar-X. Dengan kata lain, M33 X-7 tidak menunjukkan variabilitas kurva cahaya secara intrinsik seperti outburst sinar-X yang banyak ditemukan pada sistem LMXB. Spektrum M33 X-7 lebih baik dimodelkan menggunakan model power law. Karena count spektrum sangat kecil, spektrum seluruh pengamatan M33 X-7 menunjukkan statistik yang lebih baik dibandingkan spektrum yang dibagi menjadi sebelum, saat, dan sesudah gerhana. Meskipun spektrum M33 X-7 lebih baik dimodelkan dengan power law, sangat sulit memperoleh fitting yang baik pada energi tinggi. Hal ini dikarenakan model terlalu sederhana untuk rentang energi yang sangat lebar.