digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Iqbal Mutaqin
PUBLIC Latifa Noor

Sungai citarum merupakan sungai paling tercemar di dunia (TuasikaJ, 20} 9).Sepanj_a sungai citarum terdapat 3.236 industri tekstil yang 90% di antarant1dk mem1hk instalasi pengolahan air lim bah (Wijayaka, 2018). Lim bah zat wama Jika tJdak melalm pemrosesan memiliki potensi sebagai senyawa karsinogenik dan mutagenik, sehingga berbahaya bagi lingkungan. Salah satu bagian dalam pengolahan limbah cair industri tekstil adalah pengolahan secara biologi. Dalam proses pendegradasian zat warna, penggunaan bakteri dianggap rnemiliki nilai ekonomi dan bahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pengolahan kimia (Eskani dkk, 2005). Bakteri konsorsium memiliki kelebihan dibandingkan bakteri tunggal, karena dalam bakteri konsorsium yang berbeda mampu mendegradasi dari arah yang berbeda satu dengan yang lainnya (Karim, 201 8). Pada penelitian ini, dilakukan pengujian dan optimasi aktivitas baJ...-ieri konsorsium Ben-IYZ-419 terhadap remazol brillianJ blue R, zat wama pada industri tekstil batik. Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dalam media minimal yang mengandung zat wama remazol brilliant blue R. Degradasi zat wama oleh bakteri diamati dengan cara spektrofotometri. Parameter yang dioptimasi adalah konsentrasi glukosa, konsentrasi garam M9, pH, dan konsentrasi zat warna pada media pertumbuhan bakteri serta suhu inkubasi bakteri. Konsentrasi zat wama yang digunakan adalah 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsorsium bakteri Ben-IYZ-419 dapat mendegradasi zat warna re111azol brilliant blue R. Aktivitas bakteri paling optimal adalah ketika konsentrasi glukosa dalam media adalah 6%, konsentrasi garam M9 0%, pH larutan media l , dan suhu inkubasi sama dengan suhu ruang (27 °C). Pengujian aktivitas degradasi bakteri konsorsium Ben-IYZ-419 pada kondisi penumbuhan optimum dengan konsentrasi zat wama remazol brilliant blue R dalam medium 200 ppm, menunjukkan hasil98,89% dari zat warna di dalam medium dapat terdegradasi.