COVER Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Masytha Nuzula Ramdhiny
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCK T) mempakan metode paling efektif untuk menganalisis gula berdasarkan akurasi, kesederhanaan dalam preparasi sampel, dan kecepatan waktu analisis dibandingkan dengan metode lain. Kolom silika amina (Si-NHc) merupakan kolom yang paling umum diguna kan pada KCKT untuk menganalisis senyawa gula, namun , harga kolom Si-NHc terbilang cukup mahal. Pad a penelitian ini telah dibuat kolom Si-NH , dengan patikel silika berukuran 30-60 mikron yang dimodifikasi dengan 2% dan 20% (3- Aminopropil)trimetoksisilan (3-APTMS). Tahapan pertama pada sintesis tersebut adalah mengaktivasi silika menggunakan lamtan piranha yang terdiri dari H:S04 dan HcOc 30% (3: 1 ). Silika teraktivasi kemudian direaksikan dengan 3-APTMS selama 24 jam untuk mendapatkan partikel Si-NH 2 dan sebagian dari pm1ikel Si-NH2 kemudian dideaktivasi dengan trietil a min. Setiap ta hapan reaksi diikuti dengan karakterisasi menggunakan FT-IR dan diakhir dilakukan uji SEM. Berdasarkan data FT-1R, partikel Si-NH2 telah berhasil disintesis dengan kedua konsentrasi 3-APTMS dimana didapatkan puncak baru seperti puncak Si-C (800-950
cm- 1 ), C-N (1000-1350 cm-1 ), dan N-H (1550-1650 cm- 1 ). Partikel Si-NH
kemudian dimuat
kedalam kolom 4,6mm x I 00 mm. Penguj ian kolom dilakukan terhadap sam pel glukosa , maltosa, dan campuran glukosa dan maltosa yang disiapkan dengan tiga jenis pelarut yang dijadikan sebagai eluen . Eluen yang digunakan diantar:mya adalah air, asetonitril , dan airĀ asetonitril (50:50). Berdasarkan penelitian. Si-NH2 yang dibuat dengan 2% 3-APTMS (Si-NH 2
2%) dengan eluen air-asetonitril (50:50) memberikan hasi1 paling baik dimana glukosa dan
maltosa tunggal berhasil muncul pada waktu retcns i yang berbeda dan dengan bentuk puncak yang signifikan. Berdasarkan basil pengukuran SEM , aktivasi dan penambahan gugus amina primer pada pennukaan silika telah berha si l dilakukan.
Perpustakaan Digital ITB