digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Hanifah Mardhiyah
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Glukosa merupakan salah satu monosakarida dengan rumus molekul C6 H1206, yang sangat penting dalam proses metabolisme, sumber energi bagi tubuh, dan peningkatan kerja otak. Kadar glukosa dalam tubuh harus berada dalam batas standar karena apabila kadamya terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka akan menyebabkan masalah pada kesehatan. Penentuan kadar glukosa telah banyak dikembangkan oleh para peneliti. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk penentuan tersebut adalah elektrokimia. Elektroda kerja yang digunakan pada teknik tersebut dimodifikasi menggunakan berbagai material, seperti enzim, logam golongan utama, maupun kompleks logam transisi. Pada pene l itian ini, elektroda pasta karbon termodifikasi dengan kompleks oksovanadium(IV)asetilaseton telah digunakan untuk pengukuran kadar glukosa secara voltammetri. Teknik modifikasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu melakukan penambahan larutan kompleks pada permukaan elektroda pasta karbon (insersi). Pengukuran larutan glukosa standar dilakukan dengan menggunakan teknik differential pulse vo/tammetry dalam larutan bufer fosfat pH 7. Elektroda pasta karbon termodifikasi kompleks oksovanadium(IV)asetilaseton memiliki kebolehulangan yang cukup baik. Selain itu, elektroda termodifikasi tersebut memiliki daerah linier pada rentang konsentrasi glukosa 0,4-1 J.!M; 1-10 J.!M; 20-90 J.!M: dan 200-1000 J.!M dengan limit deteksi 0,057 J.!M. Elektroda tersebut digunakan untuk pengukuran kadar glukosa pada sampel minuman Yuzu. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa persentase perolehan kembal i sebesar I 02,14±0,821 %.