Kabupaten Bekasi yang identik dengan kawasan industrinya juga menyimpan kekayaan sejarah dan
kebudayaan di masa lampau. Salah satu kebudayaan tersebut adalah Kebudayaan Buni yang
berlangsung sejak akhir jaman akhir prasejarah hingga awal kerajaan Tarumanegara, yaitu abad kedua
hingga kelima masehi. Kebudayaan Buni ini pertama kali ditemukan di situs kecamatan Babelan. Saat
ini situs Buni dan kebudayaannya terancam hilang dan terlupakan akibat pembangunan kawasan
industri di sekitarnya. Hal ini mendorong pemerintah kabupaten Bekasi melalui Dinas Pariwisata,
Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi untuk membangun sebuah museum sejarah dan
arkeologi Kebudayaan Buni di Bekasi yang berfungsi sebagai wadah bagi bentuk-bentuk kebudayaan
Buni dan media edukasi bagi masyarakat dalam rangka menyelamatkan situs Buni dan kebudayaannya.
Proyek perancangan museum terletak di jalan Raya Kampung Pasar Emas, desa Muarabakti, Babelan,
Bekasi, Jawa Barat dengan tapak proyek seluas kurang lebih 10.000 meter persegi dan luas lantai dasar
terbangun kurang lebih 3.000 meter persegi.
Berdasarkan hasil analisis terkait fungsi bangunan museum, tapak, dan konteks lingkungan sekitar,
ditetapkan tiga isu utama perancangan yaitu image, mood and ambience, dan security. Berangkat dari
isu – isu tersebut, digagaslah sebuah konsep besar perancangan bangunan museum yaitu The Lost
Culture of Buni, yang mau menggambarkan Kebudayaan Buni yang terlupakan namun menyimpan
keindahan dan kekayaan budaya. Konsep ini mau menggambarkan sebuah bangunan museum yang
menyatu dengan lingkungan sekitarnya namun eksploratif dan indah.