Penurunan populasi penyu hijau yang mendarat di Suaka Margasatwa (SM) Sindangkerta
merupakan masalah kompleks yang disebabkan oleh baik faktor alami maupun aktivitas
manusia. Faktor alami tersebut yaitu siklus hidup yang panjang dan abrasi pantai,
sedangkan faktor aktivitas manusia yaitu pencemaran laut dan pemukiman sekitar habitat
peneluran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian habitat peneluran penyu
hijau pada enam blok di SM Sindangkerta dengan melihat kondisi biofisik dan aktivitas
manusia. Evaluasi habitat dilakukan berdasarkan tujuh parameter biofisik dan aktivitas
manusia di SM Sindangkerta, yaitu (1) kemiringan pantai, (2) lebar pantai, (3) suhu pasir,
(4) komposisi pasir, (5) ukuran butir pasir, (6) tutupan vegetasi pantai, dan (7) tutupan
struktur buatan manusia. Setiap parameter diberi bobot menggunakan metode regresi linier
berganda.
Hasil pengukuran parameter setiap blok diberi nilai berdasarkan tiga kelas kesesuaian
habitat peneluran penyu hijau. Nilai tersebut dikalikan dengan bobot sehingga diperoleh
Indeks Kesesuaian Habitat (IKH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam blok
lokasi peneluran penyu, hanya satu blok yang termasuk ke dalam kelas sesuai dengan IKH
272%, yaitu Blok Tegal Sereh. Hal ini didukung oleh faktor lebar pantai Tegal Sereh yang
termasuk kelas sesuai dengan bobot 50%. Lima blok termasuk kedalam kelas tidak sesuai
dengan IKH 132% - 141%. Secara umum, kondisi ini terkait dengan faktor tidak sesuainya
kondisi lebar pantai dan rendahnya tutupan vegetasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pertimbangan untuk pengelolaan kawasan pantai, khususnya sebagai habitat
peneluran penyu hijau.