COVER Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Satya Andika Putra
PUBLIC Alice Diniarti
Pengeringan merupakan salah satu tahapan yang diperlukan dalam penanganan pasca
panen. Proses pengeringan dilakukan supaya produk hasil pertanian mempunyai
waktu simpan yang lebih lama. Diantara produk hasil pertanian yang memerlukan
proses pengeringan adalah biji-bijian. Dari berbagai tipe alat pengering yang dapat
digunakan untuk mengeringkan biji-bijian hasil pertanian, terdapat satu tipe alat
pengering yang akhir-akhir ini dijadikan fokus penelitian oleh beberapa peneliti baik
nasional maupun internasional yaitu alat pengering tipe swirling fluidized bed (SFB).
Alat pengering tipe ini (SFB) dapat digunakan untuk mengeringkan butiran lebih baik
dibandingkan dengan pengering fluidized bed. Sayangnya di Indonesia alat pengering
tipe SFB belum banyak dilakukan penelitian, khususnya untuk bahan biji-bijian hasil
pertanian. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian tentang alat pengering tipe SFB
untuk mengeringkan biji-bijian hasil pertanian, salah satunya adalah gabah. Pemilihan
gabah sebagai bahan yang akan dikaji pada penelitian ini karena beras merupakan
komoditas pertanian yang sampai saat ini masih mendominasi di Indonesia, sehingga
hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai
alternatif untuk mengeringkan gabah khususnya pada saat musim hujan.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat pengering gabah tipe swirling
fluidized bed untuk skala laboratorium. Gabah yang dikaji adalah gabah padi jenis
Ciherang. Tahapan yang dilakukan yaitu studi literatur terkait gabah dan SFB,
perhitungan kecepatan fluidisasi minimum, perancangan dinding luar, center body,
distributor, perhitungan laju alir udara pengering, perancangan saluran masuk udara
pengering dengan satu saluran masuk, penggambaran prototip alat pengering,
melakukan simulasi aliran udara menggunakan Computational Fluid Dynamic
(CFD), pembuatan prototip alat pengering, pengujian prototip alat pengering tanpa
beban, melakukan simulasi validasi hasil pengujian, perancangan saluran masuk
udara pengering dengan dua saluran masuk, melakukan simulasi aliran udara menggunakan CFD, melakukan analisis hasil simulasi aliran udara, melakukan kajian
analitik perpindahan panas, perancangan pemanas, dan kapasitas pengeringan.
Hasil perancangan alat pengering gabah tipe SFB berbentuk silinder berdiameter 400
mm dan tinggi 500 mm, center body ruang plenum berbentuk silinder berdiameter
300 mm dan tinggi 260 mm, center body ruang column berbentuk kerucut dengan
diameter 300 mm dan tinggi 210 mm, distributor terdiri dari seratus blade dengan
sudut kemiringan 45° dari bidang horisontal dan lebar 50 mm serta tinggi 37,5 mm,
dua saluran masuk udara pengering dengan bentuk silinder berdiameter 58 mm dan
panjang 600 mm. Hasil perhitungan diperoleh bahwa kecepatan fluidisasi minimum
alat pengering gabah tipe SFB sebesar 6,96 m/s. Ruang pengering (ruang column)
dirancang dengan temperatur 45 °C. Udara pengering disuplai dari ruang pemanas
dengan elemen pemanas tipe U-air finned heater berdaya total 3722 W. Kapasitas
pengeringan dihitung sebesar 709,5 g gabah per jam. Hasil simulasi aliran udara
menggunakan CFD didapatkan bahwa aliran udara pada alat pengering gabah tipe
SFB dengan dua saluran masuk udara menghasilkan distribusi kecepatan udara keluar
dari distributor lebih merata dibandingkan dengan alat pengering gabah tipe SFB
dengan satu saluran masuk udara. Hasil akhir perancangan adalah desain alat
pengering gabah tipe SFB dengan dua saluran masuk udara.