ABSTRAK FARADILLA THELMA ARIESTI
PUBLIC 
COVER Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Faradilla Thelma Ariesti
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Data gravitasi sering digunakan untuk memprediksi kedalaman basemen dari suatu cekungan
sedimen. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi area prospek dalam eksplorasi
hidrokarbon sebelum dilakukan eksplorasi lebih lanjut. Pemodelan basemen dari suatu data
anomali gravitasi merupakan permasalahan inversi non-linier. Pemecahan masalah inversi nonlinier pada pemodelan gravitasi dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan iteratif. Pada
skema pemodelan ini, estimasi kedalaman basemen awal dan modifikasinya secara iteratif
dilakukan dengan memanfaatkan hubungan data anomali gravitasi dengan informasi kedalaman
basemen pada beberapa titik tertentu. Berdasarkan hubungan ini, estimasi kontras densitas dapat
ditentukan dan morfologi basemen dapat diperoleh. Penelitian ini akan membahas mengenai
penggunaan metode perhitungan iteratif pada pemodelan gravitasi 2-D. Nilai residual gravitasi
digunakan dalam proses evaluasi dan modifikasi model. Proses evaluasi dan modifikasi model
dilakukan secara iteratif hingga memperoleh model dengan misfit minimum. Pemodelan juga
dilakukan terhadap data gravitasi dengan noise dan data gravitasi regional, untuk melihat pengaruh
noise dan regional terhadap pemodelan. Penggunaan metode ini memungkinkan ketika data
kedalaman di beberapa titik tersedia, baik data bor maupun data geofisika lainnya yang
memberikan informasi terkait dengan kedalaman basemen. Metode pemodelan ini memberikan
efisiensi dalam proses komputasi, karena tidak melibatkan perkalian maupun inversi matriks.
Metode ini dapat merekonstuksi morfologi basemen dengan baik. Metode ini telah sukses
diterapkan pada komputasi yang melibatkan model basemen yang kompleks dan data real