digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan material bangunan pada industri konstruksi di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Dampak konstruksi bangunan ini cukup signifikan terhadap kerusakan lingkungan terutama terkait dengan penggunaan energi. Penggunaan energi dari konstruksi bangunan berbanding lurus dengan emisi karbon yang dihasilkan. Salah satu kegiatan konstruksi bangunan yang banyak dilakukan adalah pembangunan apartemen. Pembangunan apartemen di Indonesia diproyeksikan akan didominasi oleh pembangunan apartemen kelas menengah dan murah. Jumlah pembangunan apartemen kelas menengah dan murah yang semakin meningkat mendorong peningkatan kebutuhan material bangunan, sehingga perlu dilakukan efisiensi energi sebagai langkah antisipasi kerusakan lingkungan yang semakin memburuk pada masa yang akan datang. Peran arsitek sangat penting dalam melakukan antisipasi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pembangunan apartemen sejak tahap perancangan. Penelitian terkait penggunaan energi pada fase initial embodied energy dari suatu pembangunan apartemen saat ini sudah mulai banyak dilakukan, namun penelitian pada kasus pembangunan apartemen di Indonesia, khususnya apartemen kelas menengah dan murah, belum pernah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi nilai embodied energy pada desain apartemen kelas menengah dan murah di Indonesia. Pengukuran energi dibatasi pada intial embodied energy yang termasuk ke dalam penggunaan energi pada tahap cradle to site. Pengukuran embodied energy (EE) dilakukan secara kuantitaif dengan menghitung besaran energi dan emisi yang dikeluarkan pada proyek konstruksi apartemen menengah dan murah melalui analisis input-output (I-O). Metode ini dipilih ini karena dianggap paling sensitif dan lengkap dalam mengukur energi dan emisi bangunan pada tahap initial embodied energy untuk studi kasus di Indonesia. Simulasi dilakukan pada 6 kasus apartemen yang terletak di 3 Kota besar di Indonesia (Bandung, Jakarta dan Bekasi). Penelitian ini menemukan bahwa salah satu upaya efisiensi energi pada bangunan apartemen kelas menengah dan murah dapat dilakukan melalui desain bangunan. Penentuan volume material, tinggi bangunan, pemilihan material, penggunaan system modular pada ukuran ruang dan material hingga layout ruang dapat didasari dengan perhitungan energi sehingga energi yang dibutuhkan pada lingkup initial embodied energy dapat berkurang. Selain itu penelitian ini menggarisbawahi pentingnya upaya untuk mereduksi limbah konstruksi, karena penelitian ini menemukan dampak yang signifikan dari limbah konstruksi terhadap energi dan emisi karbon. Hasil dari penelitian ini masih terbatas pada lingkup initial embodied energi, sehingga hasil yang didapat belum besar dampak lingkungan dari keseluruhan daur hidu. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk menguji tingkat akurasi nilai embodied energy yang diperoleh maupun melengkapi data pada lingkup daur hidup lainnya melalui perluasan lingkup penelitian, penambahan jumlah studi kasus dan penggunaan metode analisis selain metode input-output.