digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hisyam 29017013.pdf iu
PUBLIC Taupik Abidin

Laju perubahan teknologi yang begitu pesat telah memotivasi perusahaan untuk terus mengeksplorasi teknologi baru dalam upaya membangun keunggulan kompetitif yang tangguh. Untuk memahami fenomena yang ada, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki factor utama bagi perusahaan dalam mengadopse teknologi baru. Terlepas dari banyaknya penelitian mengenai adopsi dan proses difusi teknologi, fakta dari penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa adopsi teknologi tidak menjamin penggunaan teknologi yang berkepanjangan. Untuk meminimalisir hal tersebut, perluasan terhadap fokus penelitian ini ditujukan untuk menganalisis proses asimilasi teknologi sesuai dengan tahapan evaluasi, adopsi, dan rutinisasi. Dengan menggabungkan TOE, DOI, dan TAM sebagai tiga teori utama dalam mengadopsi teknologi, kerangka kerja konseptual untuk mempelajari proses asimilasi diajukan. Selain itu, sebagai sarana untuk memperkaya literasi mengenai difusi teknologi dana manajemen inovasi, kebaruan penelitian ini yaitu dengan diikutsertakannya open innovation sebagai variabel moderasi yang bertujuan untuk mengarahkan kemampuan adopsi dan rutinisasi. Penerapan metode partial least square path modelling (PLS-PM) pada 95 responden (32 untuk studi awal dan 63 untuk studi skala penuh) dari perusahaan high-tech di Taiwan. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa konteks lingkungan merupakan satu-satunya factor yang tidak signifikan dalam memotivasi perusahaan high-tech di Taiwan untuk mengadopsi teknologi baru. Kemudian, analisis dari pengaruh variabel moderasi menggambarkan bahwa open innovation memiliki efek yang signifikan dalam proses rutinisasi. Bukti empiris menyatakan bahwa perusahan dengan tingkat open innovation yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat asimilasi yang tinggi. Akhirnya, penelitian ini juga menyantumkan beberapa implikasi untuk kemajuan bidang penelitian dan praktik.