digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Elisa Bidari
PUBLIC Dewi Supryati

Selama satu dekade terakhir, pengembangan teknologi industri telah menjadi perhatian di kalangan industri dan akademisi. Perhatian tersebut semakin besar seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19. Untuk dapat bangkit dan menghindari kerugian yang diakibatkan oleh pandemi di masa depan, pengurangan sentuhan fisik manusia dalam industri merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini. Kota Kediri merupakan salah satu kota di Indonesia yang terkena dampak oleh pandemi COVID-19. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri mengalami penurunan yang signifikan karena banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengurangi jumlah karyawan atau mengalami kebangkrutan. Untuk meningkatkan PDRB Kota Kediri, UMKM dapat melakukan adopsi teknologi industri 4.0, namun terdapat kurangnya pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi adopsi teknologi industri 4.0 oleh UMKM manufaktur di Kota Kediri pada era pasca-pandemi dengan menggunakan model Technology-Organizational-Environmental (TOE). Didapatkan 76 UMKM manufaktur Kota Kediri sebagai responden, data kemudian diolah menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa observability, market transparency, top management support and championship, satisfaction with existing systems, market uncertainty, dan government support secara signifikan mempengaruhi adopsi teknologi Industri 4.0 oleh UMKM manufaktur di Kota Kediri pada era pasca-pandemi. Sementara itu, percieved trend tidak memiliki pengaruh apapun terhadap adopsi teknologi Industri 4.0 oleh UMKM manufaktur di Kota Kediri pada era pasca-pandemi.