Dilatarbelakangi oleh meningkatnya permintaan akan sumber energi berkelanjutan di negara ini, penelitian ini berfokus pada identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi kompor tenaga surya dan mengeksplorasi tantangan yang menghambat penerimaan yang lebih luas. Dengan menggunakan wawancara mendalam dengan calon pengguna, penelitian ini mengungkap tingkat adopsi teknologi yang menjanjikan, menunjukkan kemampuan ibu rumah tangga untuk menggunakan kompor tenaga surya. Namun demikian, adaptasi sosial masih relatif rendah karena kendala seperti ketergantungan pada hari yang cerah, ukuran kompor yang besar, dan keterbatasan penggunaan di dalam rumah.
Analisis ini menyarankan desain produk yang ditingkatkan untuk mengatasi tantangan yang diidentifikasi. Secara khusus, perbaikan melibatkan peningkatan kegunaan pada kondisi cahaya rendah melalui integrasi teknologi tabung vakum. Inovasi ini tidak hanya memfasilitasi penggunaan dalam kondisi pencahayaan yang kurang optimal tetapi juga mengurangi ukuran kompor. Selain itu, untuk mengatasi batasan ruang dan mendorong penggunaan di dalam ruangan, desain yang diusulkan menggabungkan pemanas listrik, baterai, dan panel surya. Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan dimensi teknologi dan sosial dari adopsi kompor tenaga surya, berkontribusi pada tujuan lebih luas untuk mendorong praktik energi berkelanjutan di Indonesia.