digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Kerendan adalah lapangan gas dan kondensat yang ada di bagian barat Cekungan Kutai, Kalimantan Tengah, yang menghasilkan hidrokarbon dari interval karbonat Formasi Berai Atas. Penemuan gas dan kondensat terjadi pada tahun 1982 dengan pemboran sumur eksplorasi Kerendan-1 yang diikuti oleh beberapa sumur eksplorasi dan pengembangan lainnya. Hasil dari pengembangan lapangan menunjukkan bahwa reservoir karbonat Formasi Berai Atas memiliki heterogenitas yang tinggi akibat sedimentasi dan diagenesis sehingga diperlukan karakterisasi reservoir secara khusus yang didasarkan kepada petrophysical rock type untuk memahami yang memengaruhi distribusi reservoir. Reservoir karbonat di Lapangan Kerendan adalah reefal carbonate berbentuk lingkaran isolated platform yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal selama umur Oligosen dan tumbuh secara agradasional. Lithofasies yang diendapkan terdiri dari lima lithofasies, yaitu: (1) coraline-red algal boundstone, (2) skeletal grainstone, (3) coraline-red algal pack-wackestone, (4) large foraminiferal pack-wackestone, dan (5) argillaceous foraminiferal wacke-mudstone. Kelima lithofasies tersebut diendapkan dalam empat asosiasi fasies berbeda, yaitu: (1) platform interior, (2) platform rim, (3) platform slope, dan (4) basinal shale. Interval formasi ini juga telah mengalami beberapa tahap diagenesis yang dapat diurutkan sebagai berikut: early marine, late marine, dan subsurface diagenesis. Berdasarkan metode hydraulic flow unit, reservoir di lapangan ini dapat dibagi menjadi lima petrophysical rock type (PRT), yaitu: PRT 1 (touching vug pores and interparticle micropore patchy association), PRT 2 (touching vug pores, interparticle micropore patchy, and intercrystaline macropore patchy association), PRT 3 (touching vug pores, separate vug pores, interparticle micropore patchy, and intercrystaline mesopore patchy association), PRT 4 (separate vug pores, interparticle micropore patchy, and intercrystaline microporosity patchy), dan PRT 5 (separate vug pores and mudstone microporosity uniform). Kelima PRT ini disebabkan oleh faktor diagenesis dan sedimentasi tertentu sehingga dapat menghasilkan hubungan porositas dan permeabilitas tertentu. Pemodelan asosiasi fasies, porositas, dan PRT dengan kontrol data sumur pada akhirnya menghasilkan perhitungan permeabilitas yang lebih baik daripada perhitungan permeabilitas dengan rumus petrofisik yang lazim digunakan seperti Coates-Dumanoir (Coates & Dumanoir, 1974) setelah dibandingkan dengan data batuan inti sebagai validasi.