digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Adi Purwoko Chriswadyanto
PUBLIC Alice Diniarti

Material komposit telah digunakan sebagai penyusun komponen interior pesawat udara. Komponen interior pada umumnya berupa komposit fenolik berpenguat serat gelas. Matriks fenolik digunakan karena sifat ketahanan api yang baik. Permasalahan resin fenolik adalah sifat bonding yang rendah. Epoksi memiliki sifat bonding tinggi dengan kemiripan sifat mekanik dengan fenolik. Namun epoksi sangat mudah terbakar. Oksida grafit telah diketahui efektif menurunkan sifat mampu bakar epoksi. Serat gelas merupakan serat penguat komposit yang paling banyak digunakan. Serat jute merupakan salah satu jenis serat alam yang memiliki keunggulan ramah lingkungan dan memiliki modulus spesifik dapat menyamai serat gelas. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit serat gelas dan jute dengan matriks epoksi ditambah aditif oksida grafit. Selanjutnya dilakukan pengkajian pengaruh penambahan oksida grafit terhadap sifat tarik dan sifat mampu bakar komposit. Selain itu, dilakukan pula perbandingan sifat tarik dan sifat mampu bakar komposit dengan standar kelaikan terbang BMS 8-226 dan FAR chapter 25. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian untuk mengetahui sifat fisik, tarik dan ketahanan api baik pada penyusun komposit maupun sifat komposit. Karakterisasi X-Ray Diffraction dilakukan untuk grafit dan oksida grafit. Pengujian densitas, pengujian tarik, pengujian bakar vertikal dilakukan pada komposit dan material penyusunnya. Pengamatan patahan komposit dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscopy untuk mengetahui sifat ikatan antar muka serat dan matriks. Komposit gelas dan komposit jute dengan matriks epoksi ditambah aditif oksida grafit telah berhasil dibuat. Komposit serat gelas memiliki rentang kekuatan 155,5 MPa hingga 203,5 MPa dan rentang kekakuan 9,1 GPa hingga 12,2 GPa. Komposit serat jute menunjukkan rentang kekuatan 28,7 MPa hingga 35,0 MPa dan rentang kekakuan 2,7 GPa hingga 3,8 GPa. Penambahan aditif oksida grafit sampai dengan 20% berat pada matriks secara umum menurunkan sifat tarik dan mampu bakar komposit. Kekuatan tarik turun hingga 31,6% dan kekakuan tarik turun hingga 25,5%. Panjang terbakar turun hingga 95,3% dan waktu padam turun hingga 93,8%. Sifat mampu bakar komposit dapat memenuhi standar FAR chapter 25 dan sebagian standar BMS 8-226 . Komposit yang paling sesuai untuk komponen interior pesawat udara adalah komposit gelas matriks epoksi ditambah aditif oksida grafit OG60 sebesar 20% dengan beberapa keterbatasan.