digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telkom Indonesia memiliki 1 kantor pusat, 7 kantor wilayah dan 572 kantor layanan di 58 area telekomunikasi. Telkom Indonesia melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan layanan telekomunikasi yang meliputi telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi dan layanan internet dan komunikasi data. Kegiatan utama Telkom Indonesia adalah menyediakan layanan jaringan ke seluruh pelosok Indonesia, mengawasi dan memelihara jaringan komunikasi di Indonesia dan inovasi-inovasi baru di sektor telekomunikasi. Tujuan utama dari proyek akhir ini adalah untuk membantu menemukan potensi risiko untuk masalah di Business Unit Network & It Solution dan merancang sistem mitigasi untuk meminimalkan dampak risiko potensial. Untuk menunjukkan apa pun yang bisa menjadi risiko potensial, diperlukan identifikasi awal dalam penelitian ini. Setelah risiko potensial diidentifikasi, semua risiko yang teridentifikasi harus diatur secara berurutan, dari risiko paling kritis hingga risiko terendah agar lebih mudah mengembangkan sistem mitigasi untuk sebagian besar risiko yang memiliki dampak besar. Telkom Indonesia sedang berusaha membuat solusi untuk mengurangi persentase keluhan pelanggan. Namun, masalah yang terkait dengan mengurangi keluhan pelanggan dan mempertahankan pengalaman pelanggan masih terjadi. Ini disebabkan oleh Unit Bisnis Jaringan & Solusi itu tidak dapat memenuhi perjanjian tingkat layanan (SLA) yang diinginkan oleh PT Telkom Indonesia dan Data yang dimiliki oleh Unit Bisnis Jaringan Pemantauan & TI tidak sesuai dengan Layanan Pelanggan. Juga direktorat tidak memiliki sistem perencanaan mitigasi yang baik Dalam proyek ini, peneliti melakukan metode penilaian risiko dengan bantuan AHP yang dikombinasikan dengan ISO 31000 Diketahui bahwa direktorat memiliki 20 potensi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Ini terdiri dari 6 kategori yaitu Operasional, Kerusakan Fault, Hubungan Data, Ekonomi, Penyebab Alami, dan Pemeliharaan. Rencana mitigasi didasarkan pada klasifikasi tingkat risiko. Ada empat metode untuk mengurangi risiko, yaitu menghindari, mengurangi, mentransfer, dan menerima. Berdasarkan hasil analisis, bahwa ada 20 faktor risiko. Ini terdiri dari 1 risiko sangat tinggi yaitu SLA tidak tercapai dengan bobot intensitas serta dampak sebesar 0,076 dan 0,073. Kemudian 1 risiko tinggi yaitu ketidaksesuaian data keluhan konsumen dengan bobot intensitas serta dampak sebesar 0,05 dan 0,048. dan 3 risiko sedang yaitu kesalahan penyebab gangguan, penipuan dan keamanan data. Beberapa penerapan manajemen risiko yang dapat dilakukan diantaranya adalah penerapan standar yang lebih tinggi, intergrasi online, membuat firewall serta backup teratur dan membuat aplikasi terpusat elibrary yang berisi root cause analysis gangguan yang pernah terjadi.