digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dewasa ini proyek konstruksi di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya proyek-proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta baik itu dalam skala besar maupun skala kecil. Dengan adanya project pembangunan yang terus berjalan maka akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. CV. ABC adalah perusahaan kontraktor dibidang konstruksi bangunan, mayoritas project yang sudah berjalan adalah untuk bangunan pabrik. CV. ABC mendapatkan kontrak untuk pekerjaan pembangunan sarana pengolahan limbah industri dari salah satu perusahaan komponen elektronik di kabupaten bandung. Hal itu sejalan dengan program pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan Citarum Harum, dan mewajibkan kepada seluruh pabrik yang berada disekitar sungai Citarum agar memiliki saran pengolahan limbah sesuai standar sehingga tidak mencemari lingkungan dan sungai citarum. Pihak project owner meminta agar penyelesaian proyek bisa dipercepat dari plan awal. Percepatan pelaksanaan project perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik sehingga diperoleh biaya yang optimum dengan tetap menjaga mutu pekerjaan sesuai standard. Pada penelitian ini alternatif percepatan dilakukan dengan penambahan jam kerja yaitu 1 jam, 2 jam kerja, 3 jam kerja, dan 4 jam kerja, serta penambahan tenaga kerja 25% dari tenaga kerja awal. Analisa diawali dengan mencari critical path menggunakan microsoft project selanjutnya dilakukan crashing untuk mendapatkan cost slope aktivitas pada lintasan kritis, kemudian dilakukan analisis dengan metode Time Cost Trade Off Analysis dan direpresentasikan dengan grafik hubungan biaya dan waktu untuk masing-masing alternatif. Penelitian bertujuan untuk melakukan percepatan proyek dengan biaya yang optimum. Dari ke 5 alternatif biaya optimum diperoleh pada alternatif ke-3 yaitu dengan penambahan 3 jam kerja, diperoleh penurunan total cost 1.02%(Rp 57,062,665.08). Dan untuk durasi optimum juga terjadi pada alternatif ke-3 yaitu berhasil melakukan percepatan sebanyak 14 hari sehingga dapat diselesaikan dalam 82 hari dari normal durasi proyek 98 hari.